Banyak Orang Tua Stres Untuk Mengganti Peran Guru
Orang tua peserta didik diberi peranan untuk menggantikan guru disekolah, karena pembelajaran dilakukan dirumah masing-masing peserta didik. Tidak sedikit orang tua yang merasa kewalahan dengan peran ini, bahkan hampir semua orang tua memiliki kenaikan stress saat mengawasi, mengajari kegiatan belajar dirumah.
Banyak faktor yang membuat orang tua stres saat mendampingi anak belajar dirumah, seperti sikap yang kurang sabar, kurang memahami materi dan memang tidak memiliki background pendidikan guru atau sarjana pendidikan, dan sebagai orang tuapun harus rela merogoh kocek untuk pembelian kuota interrnet.
Dari sini orang tua pun bisa memahami, proses menjadi seorang guru tidaklah mudah, selain harus menguasai materi mereka juga mempelajari ilmu psikologi untuk kesiapan menghadapi peserta didik yang memiliki watak pemikiran berbeda-beda, dan tingkat kecerdasan yang tidak sama juga.
Sebagai orang tua membutuhkan tenaga dan pemikiran ekstra dalam menghadapi sistem pembelajaran jarak jauh ini, karena kurikulum yang berbeda dengan yang ditempuh orang tua saat masih sekolah dahulu pun membuat orang tua bingung.
Banyak orang tua yang rela membelikan gadget baru untuk anaknya dalam membimbing pembelajaran jarak jauh ini dalam setiap mengerjakan tugasnya, dan bahkan sampai memasang wifi agar memudahkan dalam mengakses internet karena lokasi rumah yang limit akan sinyal.
Dalam membimbing anak belajar dirumah orang tua menggunakan metode yang beda dengan gurunya, metode ala kadarnya membuat sistem pembelajaran tidak bisa maksimal. Pemahaman yang didapat peserta didik pun tidak bisa maksimal sehingga orang tua dan peserta didik sama-sama dibuat bingung.
Selain orang tua yang stress peserta didik juga kebingungan dalam setiap memahami materi, meskipun dari pihak sekolah yaitu guru tetap memantau dan membimbing juga lewat online, karena tidak bisa maksmimal juga seorang guru untuk mengawasi peserta didiknya satu-satu lewat pembelajaran jarak jauh ini.
Dari pembelajaran jarak jauh ini yang mayoritas menggunakan gadget orang tuapun was-was akan anak mereka yang dengan leluasa bisa mengakses internet tanpa pengawasan penuh. Bahkan mayoritas peserta didik sekarang menggunakan gadgetnya bukan hanya untuk belajar melainkan untuk bermain game.
Dari kekhawatiran orang tua pun pihak sekolah menjadi jembatan dengan pemerinbtah untuk menyampaikan keluhan dan saran akan baik buruknya pembelajaran jarak jauh ini. Hampir semua ibu mengeluh dengan pembelajaran jarak jauh, tetapi kembali lagi dengan keadaan demi kebaikan bersama orang tupun harus suka rela dan belajar menjadi orang tua dan guru yang baik untuk anaknya.
Semoga keadaan segera membaik dan kembali seperti dahulu kala, selalu jaga kesehatan dan tetap jaga jarak.
Ditulis Oleh: Yusuf Prakoso
Editor; e1