KUDUS – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bisa melakukan vaksinasi pada semua tenaga pendidik di Kota Kretek.
Hal itu disampaikan saat Sidang Paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Kudus. Vaksinasi ini bermaksud agar semua sekolah di Kabupaten Kudus bisa segera melakukan Pendidikan tatap muka (PTM).
Sebelumnya, PTM sudah mulai disimulasikan. Hasilnya, banyak yang sudah berhasil melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Hal itu jadi sorotan bagi para anggota dewan di Kudus.
“Saya berharap, Pemkab Kudus bisa segera memvaksin semua tenaga pendidik di Kudus. Tanpa terkecuali, ” kata Sutriyono anggota Komisi D dari Partai Hanura, Rabu (21/4/2021).
Dalam kesempatan itu pula, pihaknya juga menyarankan, apabila ada sekolah yang gurunya belum divaksin dan nekad melakukan PTM harus ditindak tegas. Bahkan, Pemkab Kudus berhak menghentikan paksa kegiatan PTM tersebut.
“Tapi semuanya dikembalikan ke Pak Bupati yang memiliki kebijakan, ” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo tak bisa mewujudkan apa yang diinginkan anggota dewan sebelumnya. Sebab, pihaknya tetap berpedoman pada SE Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahwa yang boleh melakukan PTM hanya SMA dan SMP sederajat.
“Untuk PTM kita sesuai dengan instruksi Pak Gubernur. Insyaallah nanti bulan Juli semua sudah mulai tatap muka. Tapi harus simulasi dulu,” kata Hartopo.
Dalam melakukan simulasi PTM, semua guru dan staf di sekolah harus sudah divaksin. Sebelumnya, tercatat ada lebih dari 500 guru yang sudah divaksin sebelum melakukan simulasi tatap muka.
Yakni di 9 SD, 1 SMP, 1 MTs, 1 SMA, 1 SMK, 1 MA yang tersebar di Kabupaten Kudus. Sedangkan, sebelumnya juga Hartopo meminta agar Ujian Sekolah (US) di SMP dapat dilakukan secara langsung. Dengan begitu, ada tambahan 28 sekolah menengah yang guru-gurunya telah divaksin.
“Sudah mulai ada gerakan, sekolah-sekolah yang mulai simulasi sudah menerapkan protokol kesehatan. Berangkat dan pulang dijemput orang tua bagi yang rumahnya jauh. Tapi tetap saya sarankan, orang tua harus bisa mengantar dan menjemput anaknya di sekolah, ” tegasnya.
Tapi melihat ketersediaan vaksin di Kabupaten Kudus yang terbatas, Hartopo tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya berharap di bulan Juli nanti, semua sekolah di Kabupaten Kudus bisa mengikuti PTM.
“Targetnya semuanya selesai di bulan Juli. Semoga saja tidak terhambat dengan vaksin yang terbatas, ” pungkasnya.(yk/e2)