Wonosobo, satumenitnews.com — Beberapa waktu lalu, kabar mengenai adanya Satpol PP yang kurang tegas dalam menertibkan pedagang di kawasan alun-alun menjadi perbincangan hangat.
Terkait hal ini, Kasatpol PP Wonosobo Sumekto Hendro Kustanto memberi penjelasan mendalam dalam wawancara eksklusif dengan satumenitnews.com.
Dalam perbincangan, Sumekto menyampaikan bahwa tegas dalam penegakan aturan bukan berarti tanpa kompromi.
“Kalau kita ingin tegas, bisa saja kita tidak pernah mengizinkan, tapi kita harus memaklumi kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Banyak yang kesulitan, apalagi saat anak-anak mereka harus sekolah ke pesantren. Kami ASN yang mendapat gaji tetap, sementara mereka hanya bekerja sehari untuk makan sehari,” jelasnya.
Relokasi Pedagang ke Taman Ainun Habibi
Dijelaskan lebih lanjut, upaya relokasi pedagang dari alun-alun ke Taman Ainun Habibi sudah dilakukan.
“Tiga bulan terakhir, ada upaya dari pedagang untuk tetap berjualan di alun-alun. Kami sudah melakukan dialog dan komunikasi, dan Alhamdulillah, semua sudah kami relokasi ke Jalan Pramuka. Ini adalah hasil kolaborasi dengan OPD lain,” ungkapnya.
Sumekto juga menyampaikan adanya kegiatan Golden setiap Minggu, yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keamanan kawasan alun-alun.
“Kami menempatkan sekitar 50 personel Satpol PP, padahal jumlah idealnya 200-300 orang. Setelah hari jadi selesai, kami akan menata kembali area sesuai dengan Perda,” katanya.
Dialog dan Audiensi Sebagai Solusi
Kasatpol PP Wonosobo menegaskan bahwa solusi harus melalui dialog.
“Kami tidak mungkin datang sebagai pasukan penertiban yang hanya mengusir. Kami harus berdialog terlebih dahulu untuk mencari solusi bersama. Kami tidak ingin masyarakat merasa ditindas. Sebelum ada solusi, kami harus mendengarkan dan menghormati hasil audiensi,” tegasnya.
Menanggapi kekhawatiran terkait jumlah personel yang terbatas, Dia juga mengungkapkan bahwa anggaran Satpol PP Wonosobo hanya 7 miliar setahun.
“Bandingkan dengan kabupaten kota lain yang anggarannya bisa mencapai 17 miliar hingga 23 miliar. Dengan anggaran terbatas dan jumlah personel yang hanya sekitar 50 orang, kami berusaha semaksimal mungkin,” jelasnya.
Sumekto Hendro Kustanto menegaskan bahwa meskipun menghadapi berbagai keterbatasan, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara penegakan aturan dan solusi yang memihak kepada masyarakat.
“Kami tetap semangat untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Wonosobo. Dialog dan audiensi adalah kunci, bukan hanya penertiban semata,” tutupnya.
Dari hasil wawancara hari ini diketahui anggota Satpol PP ada 50 orang, sementara hanya 28 lainnya adalah ASN dan beberapa anggota telah meninggal serta pensiun.
Kendala lainnya adalah secara umur sebagian anggotanya sudah tidak muda lagi.***