Home » 23 Screen House Modern di Wonosobo Didukung Dana Kementerian, Fokus pada Melon dan Paprika

23 Screen House Modern di Wonosobo Didukung Dana Kementerian, Fokus pada Melon dan Paprika

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com — Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mendorong modernisasi sektor pertanian dengan membangun 23 screen house di Kabupaten Wonosobo sepanjang tahun 2024. Program ini difokuskan untuk budidaya komoditas bernilai tinggi seperti melon dan paprika, tersebar di 14 kecamatan. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Dwiyama SB.

“Program ini berasal dari Kementerian yang memberikan dukungan modernisasi pada komoditas tertentu. Pendanaannya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK),” ujar Dwiyama saat ditemui di lokasi panen perdana screen house milik Poktan Sido Rukun, Desa Karanganyar, Kecamatan Sukoharjo, Selsa (22/04/2025).

14 Kecamatan, 23 Screen House: Fokus Komoditas Bernilai Ekonomi Tinggi

Sebanyak 23 titik screen house yang telah dibangun terbagi ke dalam dua jenis komoditas utama. 12 screen house difokuskan untuk tanaman buah, terutama melon. Sedangkan 11 lainnya dimanfaatkan untuk budidaya sayuran, dengan paprika sebagai komoditas utama.

Baca juga :  Meriahkan HUT TNI ke-77, Persit Wonosobo Adakan Lomba Fashion Show

Menurut Dwiyama, melon-melon yang ditanam dalam screen house ini bukan jenis yang biasa ditemukan di pedagang kaki lima. “Melon jenis ini memang untuk pasar khusus. Tidak umum dijual di toko buah pinggir jalan,” ujarnya.

Distribusi dan Progres Panen di Beberapa Lokasi

Beberapa screen house telah menunjukkan hasil panen. Di antaranya berlokasi di Kecamatan Leksono seperti Pacar Mulyo, Jetis, dan Lebak. Namun, progres pertanaman berbeda-beda karena jadwal penanaman tidak dilakukan serentak.

“Beberapa sudah mulai panen, ada yang baru berbunga, dan sebagian lagi baru tanam,” ungkapnya.

Teknologi Screen House Minimalkan Gangguan Hama

Selain meningkatkan produktivitas dan nilai jual hasil tani, teknologi screen house juga dinilai mampu menekan gangguan hama. “Minimal sudah mengurangi kontak langsung dengan lingkungan luar. Meski belum 100 persen smart screen house, ini sudah langkah maju,” jelasnya lagi.

Baca juga :  Jalin Kedekatan dengan Ulama, Kapolres Wonosobo Silaturahmi ke Gus Rofiq

Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan petani dalam menjaga sistem sterilisasi. “Setiap orang yang masuk seharusnya melalui ruang sterilisasi agar tidak membawa telur hama atau penyakit,” tambahnya.

Petani Bisa Menyesuaikan Komoditas yang Dianggap Menguntungkan

Screen house yang dibangun ini pada dasarnya disiapkan untuk uji coba dan adaptasi teknologi. Setelah infrastruktur siap dan sistem berjalan, petani diberi keleluasaan memilih komoditas yang dianggap menguntungkan.

“Kalau sudah tahu fungsinya, nanti petani bisa tanam apa saja sesuai kebutuhan dan kondisi pasar,” katanya.

Dukungan Lengkap: Dari Infrastruktur Hingga Pupuk

Setiap screen house telah dilengkapi panel kontrol dan sistem pemupukan otomatis. Petani juga menerima panduan teknis budidaya dari tim pendamping.

Baca juga :  Smart Screen House Kelompok Tani Sido Rukun Wonosobo Sukses Panen Perdana Melon

“Kebutuhan teknis, seperti pupuk dan lain-lain, sudah diatur semua. Petunjuk sudah diberikan kepada petani,” jelas Dwiyama.

Melihat hasil dan ketertarikan awal petani, pemerintah berharap program ini bisa direplikasi di wilayah lain. “Dengan melihat hasil seperti ini, banyak yang tertarik. Harapan kita ke depan, model ini bisa dikembangkan lebih luas,” harapnya.

You may also like

Leave a Comment