Home » Gabungan Organisasi Mahasiswa Unsiq Orasi Demo di Depan Gedung Kosong

Gabungan Organisasi Mahasiswa Unsiq Orasi Demo di Depan Gedung Kosong

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satummenitnews.com – Suasana di depan Gedung DPRD Kabupaten Wonosobo hari ini terasa panas.

Gabungan organisasi mahasiswa dari Unsiq yang terdiri dari HMI, IMM, PMII, dan GMNI, melakukan aksi demonstrasi yang dikoordinir oleh Ketua BEM Mahasiswa, Dimas Restu.

Dalam orasinya, mereka menuntut untuk ditemui langsung oleh anggota DPRD.

Demo yang dilakukan oleh para mahasiswa ini bukan tanpa alasan.

Mereka menuntut transparansi dan tanggung jawab dari para wakil rakyat yang terpilih.

“Kami di sini untuk memastikan bahwa keputusan yang dibuat oleh DPRD benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat, bukan hanya kepentingan segelintir elit politik,” tegas salah seorang perwakilan mahasiswa dalam orasinya.

Baca juga :  SABARWIN KALLOLANGI,SE

Namun, aksi mereka kali ini terasa sedikit berbeda.

Gedung DPRD yang seharusnya menjadi tempat mereka menyuarakan aspirasi, ternyata masih kosong.

Hal ini dikarenakan anggota DPRD yang baru terpilih belum dapat bekerja secara efektif karena alat kelengkapan DPRD belum terbentuk.

Dalam wawancara dengan Sekretaris DPRD Wonosobo, Tono Prihatono, dijelaskan bahwa saat ini pihak DPRD masih dalam tahap pembentukan fraksi dan alat kelengkapan.

“Setelah anggota DPRD dilantik, mereka diberikan waktu satu bulan untuk membentuk fraksi. Saat ini, teman-teman partai politik sedang menyusun pembentukan fraksi. Setelah fraksi terbentuk, barulah bisa dilanjutkan dengan pembentukan alat kelengkapan DPRD, seperti komisi dan badan lainnya,” ungkap Tono.

Baca juga :  Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo H.W. Ungkap Kesiapan PDI Perjuangan Menjelang Pilkada: Menanti Rekomendasi Final dari Pusat

Tono juga menambahkan bahwa seluruh anggota DPRD, baik yang baru maupun incumbent, wajib mengikuti orientasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri selama 4 hari.

“Orientasi ini sangat penting sebagai persiapan bagi mereka untuk menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Setelah orientasi selesai, barulah DPRD bisa mulai bekerja secara efektif,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai aksi mahasiswa yang terjadi hari ini, Tono menyatakan bahwa meskipun DPRD belum dapat bekerja secara penuh, sebagai Sekretaris DPRD, ia berkewajiban untuk menerima dan mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa.

“Aspirasi mereka akan kami teruskan kepada anggota DPRD begitu alat kelengkapan DPRD terbentuk,” tegasnya.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan organisasi mahasiswa Unsiq ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat tuntutan mereka yang sangat relevan dengan kondisi politik saat ini.

Baca juga :  Pendidikan Jadi Sorotan DPRD Wonosobo: Suwondo Yudhistiro Tegaskan Prioritas Dibanding Makan Bergizi

Aliansi Wonosobo Melawan, salah satu kelompok yang turut serta dalam aksi ini, sebelumnya juga telah menyampaikan tuntutan terkait putusan Mahkamah Konstitusi, pengesahan RUU Perampasan Aset, dan netralitas ASN dalam Pilkada 2024.

Dengan jumlah massa yang mencapai lebih dari 100 orang, aksi ini berlangsung dengan damai meskipun penuh dengan orasi-orasi keras yang menggugah semangat.

Para demonstran membawa berbagai atribut seperti spanduk, baju hitam, dan ikat kepala, sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

You may also like

Leave a Comment