Wonosobo, satumenitnews.com – Hampir 1 Tahun berjalan warga Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo sudah tidak lagi buang sampah di TPA Wonorejo. Mereka memilih untuk memodifikasi alat dan secara gotong royong bergiliran membakar sampah dengan alat modifikasi sendiri.
Menurut Subhi, Salah satu warga yang ikut membangun fasilitas pembakaran sampah berbahan bakar utama oli bekas tersebut cukup terbilang ekonomis.
“Untuk 5 Kwintal sampah kering kita membutuhkan oli bekas sekitar 3 liter, sedangkan untuk sampah basah termasuk sampah organik kita membutuhkan sekitar 5 liter oli bekas. Waktu pembakaran sekitar 2 jam untuk sampah basah sedangkan sampah kesing sekitar 1 jam,” terangnya Selasa (6/02/3034).
Sementar Kades Jojogan, Nadiratun munawaroh saat dihubungi lewat pesan WhatApp mengatakan bahwa hal yang berhubungan dengan pengelolaan sampah desa sudah diserahkan sepenuhnya kepada Sukoco.
Nadiratun memberi keterangan singkat bahwa jadwal pembakaran sampah sudah diatur tiap RT.
“Sekarang bakhan pengurus mushola juga terlibat kegiatan pengelolaan sampah. Dari biasanya hanya dilakukan 2 kali (Jumat dan Selasa) kini sudah bisa dilakukan hampir setiap hari,” jelasnya dalam pesan singkat.
Dari Keterangan warga yang didapat di tempat penampungan dan pembakaran sampah diketahui bahwa inisiator pembuat alat Pembakaran Sampah Organik dan Anorganik (Absonik) adalah Sukoco.
“Awalnya dulu menggunakan drum bekas. Sekarang alat kita buat dari plat baja tebal agar lebih awet,” jelas Subhi.