Wonosobo, satumenitnews.com – Pemkab Wonosobo serius tangani target nasional penurunan 14% angka stunting, hal ini di dibuktikan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) dengan Danone Indonesia.
Jumat (22/4) lalu MoU yang ditandatangani oleh Bupati Afif di acara Kick Off Progam Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting 2022 telah dilakukan.
Afif berharap kerjasama muliti sektor ini meski sedikit dapat menjadi sumbangsih terhadap penurunan angka stunting secara nasional.
“Pemerintah Kabupaten Wonosobo sangat mengapresiasi kinerja Danone dalam upaya penurunan angka stunting di Wonosobo dengan melibatkan peran multi sektor, melalui Program Tangkas Danone diharapkan Kabupaten Wonosobo mampu menyumbangkan penurunan masalah stunting lingkup nasional,” kata Afif.
Dengan MoU yang telah ditanda tangani Afif juga berharap mampu menguatkan komitmen penanganan stunting di Wonosobo.
“Berbagai macam kegiatan yang sudah direncanakan oleh Danone Indonesia hendaknya dilaksanakan dengan optimal sehingga apa yang menjadi harapan bersama dapat tercapai. Ini harus menjadi perhatian yang serius bagi kita semua termasuk memantau dari awal ibu hamil di wilayah stunting, kita harus terus lakukan gerakan yang masif melalui edukasi dan intervensi yang intens,” tambah Afif.
Selain itu, afis juga mengisyaratkan bahwa Pemkab juga berinisiasi menjajaki kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk pemantauan ibu hamil.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wonosobo, Jaelan Sulat mengatakan bahwa komitmen percepatan penurunan stunting dapat dimulai dengan sasaran prioritas dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 59 bulan.
Ia juga menambahkan perlunya penambahan penyediaan dataorang yang beresiko stunting, pendampingan beresiko stunting, pendampingan bagi calon usia subur, dan audit stunting.
“Melalui kolaborasi dan kerjasama antar elemen Perangkat Daerah, swasta, dan masyarakat saya optimis kita mampu menekan angka stunting sesuai dengan arah pembangunan 2023,” , kata Jaelan.
Hingga akhir 2021, dikatakan , Jaelan bahwa angka stunting di Wonosobo di angka 28,1%, turun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 38,57%.
“Tahun 2023, kami akan terus fokus menurunkan angka stunting demi peningkatan kualitas SDM Wonosobo yang lebih baik, maka tahun 2022 ini kami fokus menangani 18 desa yang tersebar di 6 Kecamatan, dimana 7 desa merupakan pilot project bekerjasama dengan Danone Indonesia,” jelas Jaelan.
Program Tangkas di Wonosobo yang dimulai sejak 2019 menurut Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo selalu mengambil pendekatan kolaboratif dan komprehensif.
Pihaknya selalu memberikan edukasi kepada orang yang beresiko stunting dengan pemanfaatan sumber daya yang ada.
“Pemanfaatan pekarangan rumah untuk mencukupi kebutuhan gizi menjadi topik utama sosialisasi. Kami juga akan mendukung terkait dengan fasilitasi kesehatan seperti akses air bersih dan sanitasi, jambanisasi sehingga program akan terimplementasi dengan optimal,” jelasnya.