Wonosobo, satumenitnews.com – Mantep Abdul Ghoni, Ketua Umum Kornas Gerakan Mantap Pilih Prabowo (GMPP), tengah mempersiapkan langkah besar terkait dinamika politik di Wonosobo.
Mantep mengumumkan bahwa GMPP siap mencabut dukungan mereka kepada Tomi Romansyah, yang sebelumnya didukung dalam kontestasi politik, setelah Tomi gagal mendapatkan rekomendasi dari pihak yang diharapkan.
Dalam keterangannya, Mantep juga mengonfirmasi bahwa WMT (Wonge Mas Tomi), yang merupakan sayap dari GMPP, akan segera dibubarkan.
Langkah ini diambil untuk menghindari penyalahgunaan nama dan afiliasi yang dapat terjadi di kemudian hari.
“Kita akan umumkan secara resmi pembubarannya,” ujar Mantep, menegaskan langkah tersebut.
Selain itu, GMPP juga memberikan larangan tegas kepada seluruh anggotanya untuk menggunakan atribut GMPP maupun WMT dalam kampanye politik.
“Kami melarang penggunaan seluruh atribut GMPP dan WMT dalam kegiatan kampanye mendukung Paslon Pilkada Kabupaten Wonosobo,” tegas Mantep.
Ini merupakan bagian dari komitmen GMPP untuk tetap menjaga netralitas dalam kontestasi politik yang berlangsung di Wonosobo.
Netralitas GMPP di Pilbup Wonosobo
Mantep Abdul Ghoni, yang juga menjadi salah satu pendiri GMPP dan WMT, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada sikap resmi dari GMPP untuk mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) dalam Pilbup Wonosobo.
Menurutnya, keputusan ini diambil karena hingga saat ini belum ada komunikasi dari pihak Paslon mana pun.
“Belajar dari pembentukan WMT yang dibangun dengan niat tulus, ikhlas, dan mandiri, tapi tidak mendapatkan respon yang baik dari yang kita dukung, maka GMPP dan WMT memutuskan untuk bersikap netral terlebih dahulu dalam Pilkada Bupati Wonosobo,” ujar Mantep.
Keberadaan WMT dan arah gerakan GMPP ke depan akan diputuskan dalam rapat koordinasi internal GMPP.
Sebagai organisasi relawan independen dan mandiri, GMPP menginginkan adanya komunikasi yang jelas dan saling menghormati dari setiap Paslon yang bertarung di Pilbup Wonosobo.
Fokus Pada Komunikasi yang Baik
Mantep Abdul Ghoni menegaskan bahwa GMPP masih terbuka untuk berkomunikasi dengan semua Paslon.
“Kami meyakini semua Paslon memiliki niat yang mulia untuk Wonosobo. GMPP siap untuk membangun komunikasi demi kemajuan Wonosobo,” jelas Mantep.
Namun, dia juga memberikan peringatan tegas.
Jika tidak ada satu pun Paslon yang berkenan untuk membangun komunikasi dengan GMPP, pihaknya akan tetap berdiri sebagai komunitas independen yang siap melakukan tindakan terbaik untuk kepentingan Wonosobo.
“Kami akan tetap berkomitmen pada prinsip kami, yaitu mendorong pembangunan yang adil dan transparan, serta mengawal isu-isu penting di Wonosobo. Kami berharap komunikasi yang baik dapat terjalin dengan setiap Paslon,” tegasnya.
Persiapan GMPP dan Upaya Komunikasi dengan APH
Di sisi lain, Mantep mengungkapkan bahwa GMPP tengah mempersiapkan acara khusus untuk Ahmad Lutfi, yang juga menjadi bagian dari agenda GMPP ke depan.
Di samping itu, GMPP kini juga tengah berupaya membangun komunikasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), seperti Mabes Polri, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kami sedang berusaha menjalin komunikasi dengan APH terkait isu-isu penegakan hukum yang relevan di Wonosobo. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa pembangunan di Wonosobo berjalan sesuai dengan aturan dan transparansi,” ungkap Mantep.
Keputusan GMPP untuk bersikap netral dalam Pilbup Wonosobo menjadi sinyal kuat bahwa relawan ini mengutamakan komunikasi yang baik dan penghormatan dari setiap Paslon.
Dengan pembubaran WMT yang diumumkan secara resmi, GMPP kini menantikan langkah-langkah lebih lanjut dari setiap calon yang ingin membangun Wonosobo ke arah yang lebih baik.
Dalam waktu dekat, keputusan resmi dari GMPP terkait arah dukungan mereka di Pilgub Jateng dan Pilbup Wonosobo akan diumumkan.
Keberadaan GMPP yang independen dan mandiri tetap akan menjadi kekuatan dalam dinamika politik di daerah ini, selama komunikasi yang baik dapat terjalin dengan semua pihak.