WONOSOBO – Kecelakaan lalulintas kembali terjadi di Jalan Kertek-Parakan atau tepatnya turut Dusun Gondang, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek dini hari tadi. Kali ini kecelakaan bukan karena remblong seperti kasus-kasus laka sebelumnya. Diduga salah satu sopir mengantuk sehinga terjadi kecelakaan tersebut, Sabtu (21/08/2021).
Kasat lantas Polres Wonosobo, AKP Sugito membenarkan kejadian laka lantas yang melibatkan dua truk dari dua arah tersebut. Tak ada korban jiwa dalam kejadian nahas tersebut.
“Kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.00 hingga pukul 03.30. Dugaan awal salah satu sopir mengantuk, nanti kita dalami lebih lanjut. Kedua sopir truk sedang dalam perawatan karena mengalami luka ringan, belum bisa dimintai keterangan,” terang AKP Sugito.
Berdasarkan olah TKP, AKP Sugito menerangkan kecelakaan terjadi antara pukul 03.00 -03.30 WIB. Bermula pada saat sebuah Kbm truk Nopol H 1784 FZ yang dikemudikan oleh Mk (53) waga Rejosari, Semarang berpenumpang Wyd(42) warga Genuk, Kota Semarang yang melaju dari arah Parakan menuju Wonosobo.
Mendekati lokasi kejadian, saat melewati jalan beraspal, menurun panjang dan arus lalu lintas sepi, truk pengangkut kaca tersebut diduga berjalan terlalu kearah kanan dan melebihi as jalan. Sehingga sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.
Bersamaan dengan itu, melaju sebuah truk bok Nopol H 8239 AG yang dikemudikan oleh Sugiyanto (45) berpenumpang Bambang Untoro (40), keduanya merupakan warga Wonodri, Semarang yang melaju dari arah berlawanan atau Kertek menuju Parakan.
Keempat korban laka langsung dilarikan ke Rumah Sakit
“Karena jarak yang sudah dekat, benturan kedua kendaraan tersebut tidak bisa dihindarkan. Truk pengangkut kaca juga menabrak sebuah gapura masuk desa,” jelas AKP Sugito.
Sementara Kanit Laka lantas, IPDA Aghista Erikha menerangkan akibat kejadian itu 4 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RS PKU Muhamadiyah Wonosobo. Keempat korban merupakan sopir dan penumpang kedua truk.
“Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan akan kita evakuasi dan diamankan untuk kepentingan penyelidikan,” beber Erik. (manjie/e1)