WONOSOBO – Pemkab Wonosobo bertekat tekan angka kemiskinan. Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, S.Ag, meminta semua pihak mendukung program tersebut. Menurutnya kemiskinan merupakan salah satu indikator yang harus dientaskan. Saat menjadi pembina apel pagi di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo ia meminta untuk dinas tersebut fokus pada pencegahan pernikahan dini, Rabu (23/6).
Afif juga menyampaikan bahwa pernikahan dini menjadi salah satu faktor masalah kemiskinan. Maka ia meminta masalah itu harus diselesaikan bersama-sama. Banyak faktor yang menentukan angka kemiskinan suatu daerah. Selain ekonomi, pendidikan, kesehatan, pernikahan usia anak juga menjadi penentu angka kemiskinan. Oleh karena itu sudah menjadi tugas yang harus diselesaikan oleh DPPKBPPPA selaku kepanjangan tangan pemerintah di bidang tersebut.
“Pernikahan usia anak atau pernikahan dini nantinya akan berefek pada banyak hal. Seperti resiko kematian melahirkan baik ibu maupun bayi, karena secara fisik maupun psikis mereka belum siap untuk menghadapinya. Selain itu mereka juga akan berisiko secara ekonomi, karena diusia produktif kerja mereka harus sudah mengurusi rumah tangga. Saya bersama Wakil Bupati dan pemerintah menyadari bahwa untuk menekan angka kemiskinan memang tidak gampang, tetapi bukan berarti mustahil untuk dicapai,” terang Afif Nurhidayat.
Mengingat pernikahan usia anak masih banyak terjadi di Wonosobo. Pemerintah harus terus memberikan sosialisasi secara masif, agar angka pernikahan usia anak dapat ditekan dan kasus kematian melahirkan dapat diminimalisir. Diharap DPPKBPPPA bersama-sama dengan dinas terkait maupun steakholder, melalui penyuluh penyuluh yang dimilikinya untuk terus bersosialisasi.
“Di Wonosobo sudah ada Puspaga, Genre dan kader-kader binaan. Saya harap mereka bisa sosialisasikan ini secara aktif. Sehingga dapat mencegah pernikahan dini,” ujar Afif.
Poktan Akan Dimaksimalkan Untuk Sosialisasi
Sementara Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, S.STP, juga menyampaikan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan. Sedangkan yang akan dilakukan sudah di programkan. Dinas PPKBPPPA berkomitmen dalam upaya penanganan pencegahan pernikahan usia anak atau pernikahan dibawah 19 tahun, sebagaimana Undang undang no 16 tahun 2019 tentang perkawinan, dan dalam hal ini dalam upaya untuk menurunkan angka kematian ibu maupun bayi, hal itu sudah dilaksanakan dan akan terus dilaksanakan dengan inovasi inovasi.
“Kegiatan-kegiatan itu sudah dilaksanakan mulai dari berbagai hal. di DPPKBPPPA ada 4 bidang yang kesemuanaya akan menyentuh sampai ranah tersebut. Diantaranya kegiatan tersebut adalah sosialisasi secara masif. Baik dilakukan melalui Poktan-Poktan binaaan kami yang ada di seluruh wilayah Wonosobo,” terang Dyah Retno.
Disebutkan antara lain poktan Bina Keluarga Balita, Remaja, Lansia. GENRE juga disebut sebagai Poktan strategis dalam rangka pendewasaan usia perkawinan. Jaringan Genre juga merambah ke desa-desa dan melakukan sosialisasi keseluruh PIK Remaja di wilayah Wonosobo serta ada juga UPPKS.
“Di dinas kami juga ada bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, tentunya ini kami akan lebih fokus ke arah sana. Dalam upaya pencegahan perkawinan usia anak ada PUSPAGA, dimana PUSPAGA ini kan memberikan konseling kepada calaon pengantin yang mengajukan di bawah usia 19 tahun, agar mereka menunda dulu perkawinannya,” pungkas Dyah Retno Sulistyowati. (manjie/e1)