Home » Sholat Idul Adha di Masjid Baitul Mujahidin Wonosobo, Jabat Tangan dan Sholawat Jadi Tradisi Jamaah

Sholat Idul Adha di Masjid Baitul Mujahidin Wonosobo, Jabat Tangan dan Sholawat Jadi Tradisi Jamaah

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Suasana khusyuk dan penuh kekeluargaan mewarnai pelaksanaan Sholat Idul Adha 1446 H di Masjid Baitul Mujahidin, Perum Purnamandala RW 05 Kelurahan Bumireso, Jumat (6/6/2025). Warga mulai memadati area masjid sejak pagi, dengan mengenakan pakaian terbaik mereka untuk menunaikan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan ini.

Sholat Id dipimpin oleh K Khoeron Al Hafidz, Ketua Takmir Masjid sekaligus guru di MAN 1 Wonosobo. Sementara itu, dua tokoh masyarakat lainnya yaitu K Ahmad Ridlo, pensiunan pegawai BPR BKK berlaku sebagai khotib, dan Didit Cahyono, pensiunan TNI, bertugas mengumandangkan adzan.

Tradisi Salaman dan Sholawat Usai Sholat Id

Setelah prosesi ibadah selesai, jamaah melakukan jabat tangan sambil melantunkan sholawat. Tradisi ini menjadi momen penting untuk saling meminta maaf dan mempererat silaturahmi antarwarga.

Baca juga :  Pemkab Wonosobo Edukasi Prokes Sambil Bagi-Bagi Beras

“Salaman usai sholat Idul Adha menjadi bentuk nyata dari semangat ukhuwah Islamiyah di lingkungan kami,” ujar salah satu jamaah.

Qurban Dilaksanakan Sabtu, 7 Juni 2025

Meskipun sholat telah dilaksanakan pada hari Jumat, panitia memutuskan untuk menyembelih hewan qurban keesokan harinya, Sabtu (7/6/2025). Keputusan itu diambil karena pelaksanaan pada hari Jumat dikhawatirkan tidak cukup waktu untuk menyelesaikan proses penyembelihan dan distribusi daging sebelum pelaksanaan Sholat Jumat.

Tahun ini, panitia qurban mencatat ada 7 ekor sapi dan 12 ekor kambing yang akan disembelih dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Khotbah: Meneladani Keteguhan Iman Nabi Ibrahim

Dalam khutbahnya, K Ahmad Ridlo mengajak jamaah meneladani keteguhan iman keluarga Nabi Ibrahim As yang menjadi inti dari makna Idul Adha. Tema khutbah yang disampaikan adalah “Menimba Pelajaran Penting dari Peristiwa Qurban.”

“Kisah perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah teladan luar biasa bagi setiap keluarga muslim. Keteguhan iman dan ketaatan kepada Allah adalah hal utama yang perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ridlo di hadapan jamaah.

Baca juga :  Satlantas Polres Wonosobo Perketat Larangan Big Bus di Jalur Dieng demi Keselamatan Wisatawan

Qurban Sebagai Bentuk Kepasrahan Total kepada Allah

Ridlo menegaskan bahwa qurban bukan sekadar ritual penyembelihan hewan, tetapi merupakan bentuk nyata dari ketakwaan dan kepasrahan seorang hamba kepada Tuhannya.

“Yang dinilai oleh Allah SWT bukanlah daging dan darah dari hewan qurban, melainkan ketakwaan yang ada pada diri orang yang berqurban,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail As, adalah ujian keimanan yang kemudian diganti dengan seekor domba. Peristiwa itu menjadi simbol penting dari penyerahan total kepada kehendak Ilahi.

“Menjadi orang yang taat dan beriman memang tidak mudah, karena selalu ada godaan dan gangguan dari setan. Tapi justru di situlah letak ujiannya: apakah kita tetap teguh atau goyah,” tegas Ridlo di akhir khutbahnya.

Baca juga :  Kapolres Wonosobo Ajak Wartawan Bangun Sinergi Lewat Silaturahmi

You may also like

Leave a Comment