Wonosobo, satumenitnews.com – Ketidak pastian harga minyak goreng dipasaran dan kelangkaan ketersediaannya kini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
Dibeberapa titik Pasar Walau pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 11.000 per liter, namun masih banyak ditemukan minyak dijual dengan harga Rp 18.000 per liter.
Bahkan meski dengan harga tinggi stok barang terkadang tidak ada, hal tersebut berlaku pada minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah.
Berdasarkan informasi Kementrian perdagangan, kenaikan harga ini sebagai konsekuensi dari pasar internasional yang berkaitan erat dengan harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang melonjak selama beberapa waktu ke belakang.
Selain kenaikan harga di pasar internasional, bahan baku juga menurun di dalam negeriyang hanya mencapai 47 juta ton dari target 49 ton.
Sementara harga produsen minyak goreng Indonesia masih bergantung pada harga CPO dunia, dimana saat ini seluruh harga CPO global melonjak.
Terkait harga minyak goreng ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo saat ditemui di sela-sela acara, Jumat (17/2), menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana arahan Bupati mengambil beberapa langkah terkait lonjakan harga dan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
“Diawali dengan melakukan monitoring dan evaluasi melalui pantauan lapangan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). tim kami akan melaporkan temuan di lapangan dengan berkirim surat kepada Kementerian Perdagangan RI yang isinya permohonan dukungan ketersediaan bahan pokok masyarakat dengan harga terjangkau dan mengkaji kembali kebijakan dan mekanisme perdagangan minyak goreng sawit di dalam negeri,” kata Andang.
Operasi Pasar Minyak Goreng di Wonosobo Akan Segera Terealisasi
Selain berkirim ke Kementerian Perdagangan, Pemkab juga berkirim surat ke Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah untuk menyegerakan realisasi operasi pasar minyak goreng di Wonosobo.
“Alhamdulillah, dari surat yang kita layangkan kepada Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sudah mendapat respon positif, minggu depan akan diadakan operasi minyak goreng yang akan dibagikan langsung ke konsumen seperti UMKM dan pedagang gorengan, makanan dan lainnya” bebernya.
Dari hasil pantauan Pemkab, sebanyak 200 drum minyak goreng curah atau sekitar 18.000 liter telah dikirim oleh distributor ke agen Wonosobo jumat lalu, (17/2).
“Suudah ada kiriman dari distributor jumat lalu, selanjutnya akan dijual ke masyarakat dengan harga yang sudah ditetapkan Pemerintah. Saya menghimbau kepada masyarakat Wonosobo untuk bersabar dan tidak terlalu panik sehingga melakukan pembelian yang berlebihan atau yang biasa disebut dengan panic buying ,” tegas Andang. (E1)