Home » Guru Tunanetra yang Inspiratif: Balas WhatsApp Cepat, Tulis Dua Buku Hebat

Guru Tunanetra yang Inspiratif: Balas WhatsApp Cepat, Tulis Dua Buku Hebat

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Kemajuan teknologi telah menjadi jembatan bagi banyak orang untuk tetap terhubung, termasuk bagi Deni Setia Nugroho, seorang guru tunanetra dari Wonosobo. Dengan bantuan aplikasi pembaca layar di ponselnya, ia mampu membalas pesan WhatsApp dalam hitungan detik. Tidak hanya itu, ia juga telah menulis dan menerbitkan dua buku yang kini menginspirasi banyak orang.

“Saya selalu memanfaatkan teknologi untuk mendukung aktivitas sehari-hari, termasuk komunikasi dan menulis buku. Balas WhatsApp? Itu hal kecil,” kata Deni sambil tersenyum.

Baginya, kemampuan ini adalah simbol bahwa disabilitas bukanlah hambatan untuk menjadi produktif.

Teknologi yang Mendukung Kemandirian

Deni menggunakan aplikasi pembaca layar bawaan pada ponselnya untuk membaca dan mengetik pesan.“Aplikasi ini membantu saya membaca pesan dengan suara, sehingga saya bisa langsung membalas,” jelasnya.

Baca juga :  Cek Tagihan Listrik 2022, Cukup Melalui Handphone

Teknologi ini juga digunakan Deni untuk menulis bukunya. Ia mengetik menggunakan laptop dengan aplikasi pembaca layar yang mendiktekan setiap kata yang ia tulis.

“Saya mengetik seperti biasa, hanya saja teksnya dibacakan kembali oleh perangkat,” tambahnya.

Dua Buku untuk Menginspirasi

Sampai saat ini, Deni telah menerbitkan dua buku dalam format cetak biasa yang ditujukan untuk masyarakat umum. Salah satu buku terbarunya, Kanvas Cinta Dalam Gelap, mengisahkan perjuangan seorang tunanetra dalam menerima dan menjalani hidupnya. Buku ini bukan hanya berbicara tentang disabilitas, tetapi juga tentang semangat untuk terus melangkah, apapun tantangannya.

“Buku-buku saya ditujukan untuk semua orang, bukan hanya komunitas disabilitas. Saya ingin pembaca merasakan bagaimana perjuangan hidup bisa menjadi inspirasi,” ungkap Deni.

Baca juga :  "Saya Bukan Penderita": Kisah Inspiratif Guru Tunanetra dari Wonosobo

Dari Komunikasi Cepat ke Karya Besar

Selain menjadi seorang guru di SLB Negeri Kota Magelang, Deni juga aktif berbagi kisah dan motivasi melalui karya tulisnya. Dengan jadwal yang padat, ia tetap bisa menjaga komunikasi dengan teman, kolega, dan pembaca melalui WhatsApp.

“Teknologi adalah alat yang luar biasa, tetapi semangat adalah kuncinya,” katanya.

Deni membuktikan bahwa di era digital ini, keterbatasan fisik bukan lagi hambatan untuk berkarya. Kemampuan membalas pesan dengan cepat, mengelola waktu, dan menulis dua buku adalah cerminan bahwa disabilitas tidak pernah menjadi akhir dari perjalanan hidup.

You may also like

Leave a Comment