Wonosobo, satumenitnews.com – Desa Kalimendong, Kecamatan Leksono, resmi menjadi percontohan Smart Environment dalam pengembangan Smart City Kabupaten Wonosobo. Desa ini berhasil mengelola sampah dan limbah menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
Keberhasilan tersebut terungkap saat jajaran perangkat desa memaparkan program mereka kepada tim evaluasi dan tinjauan lapangan Wonosobo Smart City dari Kementerian Kominfo.
Menurut Heri Sutrisno, assessor dari Kemenkominfo, Desa Kalimendong layak mendapatkan apresiasi atas upaya nyata masyarakatnya dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Mereka layak mendapat apresiasi, dan harus didukung penuh oleh elemen Perangkat Daerah terkait,” ujar Heri saat penilaian pengembangan Kota Cerdas secara virtual, Kamis (3/6).
Smart Environment: Warga Kalimendong Kelola Sampah Jadi Bernilai Ekonomi
Keberhasilan Desa Kalimendong dalam menerapkan Smart Environment tidak terlepas dari kesadaran warganya yang sudah terbiasa dengan budaya gotong royong dan bersih desa sejak puluhan tahun lalu.
Kepala Desa Kalimendong, Sugito, menuturkan bahwa penerapan konsep Smart Environment semakin mudah dilakukan karena kesadaran warga sudah tinggi.
“Warga kami sudah memiliki budaya gotong-royong dan bersih desa sejak lama. Sekarang, untuk menerapkan program ini, terutama dalam meminimalisir sampah dan limbah, sudah tidak lagi menjadi kesulitan,” jelasnya.
Menurut Sabar Widadi, seorang aktivis lingkungan sekaligus penggerak kesadaran warga, masyarakat Kalimendong bahkan telah mampu mengelola limbah cair, seperti minyak goreng sisa memasak.
“Bank sampah Amanah Desa Kalimendong telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pengelolaan limbah minyak goreng bekas. Warga tidak lagi membuang minyak bekas, melainkan menyetorkannya sehingga memiliki nilai ekonomi,” terang Sabar.
Selain itu, warga juga memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk:
✅ Menanam sayuran dan tanaman obat
✅ Membudidayakan buah-buahan
✅ Membuat taman hijau di sekitar lingkungan rumah
Inovasi ini menjadikan Desa Kalimendong hampir mencapai nol sampah sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi warganya.
Dukungan dari Pemerintah Daerah untuk Keberlanjutan Program
Melihat keberhasilan Desa Kalimendong dalam menjalankan konsep Smart Environment, Heri Sutrisno meminta agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memberikan dukungan penuh.
Beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi:
🔹 Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo membantu desa dengan aplikasi inventarisasi kas bank sampah, sehingga pengelolaan keuangan dan database sampah lebih tertata.
🔹 Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi UMKM berperan dalam pemasaran produk hasil olahan sampah, agar warga tidak mengalami kesulitan menjual produk mereka.
🔹 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan membantu desa dalam pengembangan potensi wisata edukasi terkait pengelolaan lingkungan berbasis komunitas.
Menurut Heri, Desa Kalimendong bisa menjadi destinasi wisata edukasi lingkungan, di mana wisatawan dapat belajar tentang praktik pengelolaan sampah yang baik.
Desa Kalimendong: Model Smart Environment yang Bisa Ditiru
Penerapan konsep Smart Environment di Desa Kalimendong memiliki dampak besar terhadap masyarakat, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial.
Beberapa hasil nyata dari program ini antara lain:
✅ Minim sampah: Pengelolaan limbah berbasis komunitas menjadikan desa semakin bersih dan asri.
✅ Peningkatan kesejahteraan warga: Sampah dan limbah yang dikelola memiliki nilai jual, membantu perekonomian masyarakat.
✅ Kesadaran lingkungan yang tinggi: Warga semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
Keberhasilan ini menjadikan Desa Kalimendong sebagai contoh nyata bagaimana Smart City dapat diimplementasikan di tingkat desa. Dengan dukungan pemerintah dan semangat gotong royong masyarakat, diharapkan program ini dapat berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Wonosobo maupun daerah lain di Indonesia.