Wonosobo, satumenitnews.com – Kesadaran masyarakat Wonosobo untuk gotong royong semakin tinggi akhir-akhir ini, momentum semangat Gumregah Makaryo Sesarengan benar-benar di aplikasi oleh maksimal Bidang SDA DPUPR.
Kabid SDA DPUR Wonosobo Eko Premono mengatakan kegiatan gotong-royong masyarakat untuk membersihkan saluran air semakin tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya permintaan peminjaman alat untuk melakukan kegiatan bersih sungai dan mengeruk sedimentasi di berbagai saluran irigasi.
“Setiap Sabtu dan Minggu jadwal kita sudah penuh untuk memfasilitasi kegiatan gotong royong. Kita memang memfasilitasi masyarakat untuk hal tersebut, kita sadar betul ada banyak saluran air yang harus di rawat. Bila mengandalkan tenaga dari pemerintah akan sangat mustahil bisa merawat seluruh aliran air di Wonosobo,” terang Eko, Sabtu [13/8].
Menurutnya gotong royong merupakan salah satu solusi untuk bisa merawat saluran air di Wonosobo.
“DPUPR memiliki peralatan yang cukup memadai namun tenaga dan dana kita terbatas, sedangkan masyarakat memiliki sumber daya manusia yang bisa kita kolaborasi. Dengan semangat Gumregah Makaryo Sesarengan saya yakin semua persoalan saluran air bisa diatasi,” katanya.
Sebelumnya Lurah Kertek bersama Bidang SDA DPUPR Kabupaten Wonosobo melakukan sosialisasi dan diskusi dengan menghadirkan seluruh Ketua RT dan Ketua RW di wilayah tersebut, Rabu [3/8].
Kegiatan tersebut merupakan upaya melakukan normalisasi saluran air baik saluran irigasi maupun saluran drainase di wilayah Kelurahan Kertek menjelang musim hujan.
Gotong royong yang dilakukan Sabtu lalu melibatkan warga masyarakat Kelurahan Kertek, Polsek Kertek, Koramil Kertek, pedagang pasar, ojek disekitar pasar kertek dan petugas Operasi dan Pemeliharaan [OP] Irigasi DPUPR Kabupaten Wonosobo.
Hari itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat memberi apresiasi dan menyempatkai ikut bergotong-royong dengan masyarakat Kertek untuk bersih saluran irigasi tersebut.
“Saya bangga dengan masyarakat Wonosobo, terutama masyarakat Kertek yang hadir pada kegiatan ini. Hal semacam inilah yang saya maksud dengan Gumregah Makaryo Sesarengan,” ujarnya disela kegiatan membersihkan saluran irigasi Klitih.
Afif juga menyempatkan untuk melihat beberapa bangunan diatas irigasi Klitih yang diatasnya berdiri bangunan tanpa ijin, menurutnya masyarakat juga perlu diberi kesadaran untuk mentaati aturan.
“Perjalanan panjang untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya sepandan sungai. Ini tugas bersama untuk mensosialisasikan, jangan sampai aliran sungai dan irigasi terganggu oleh bangunan-bangunan tak berijin dan dapat menimbulkan bencana yang tidak kita inginkan,” ujarnya.