Wonosobo, satumenitnews.com – Kunjungan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika dan Persandia Kota Surakarta ke Wonosobo kali ini berkaitan dengan Tata Kelola Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Forum Komunikasi Media Tradisional (FK METRA) Kabupaten Wonosobo dinilai baik.
Pemerintah Kota Surakarta memandang KIM dan FK METRA memiliki peran strategis dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi dan keterbukaan informasi antara mpemerintah dan masyarakat.
Kepala Bidang E-Gov Diskominfo SP Pemkot Surakarta, Isnan Wihartanto menjelaskan, rombongan FK Metra dan KIM ingin belajar mengenai tata kelola serta mencari informasi di Wonosobo yang menurut pandangan mereka dinilai lebih baik.
“Tadi disambut dengan baik oleh kepala dinas, Bidang IKP dan dari perwakilan FK Metra maupun KIM. Sudah menjawab semua pertanyaan kita, Alhamdulillah di kunjungan singkat ini sudah mendapat hasil yang sesuai kita inginkan. Kelompok Informasi Masyarakat di Kabupaten Wonosobo sudah berjalan sebagaimana tupoksinya. Di Wonosobo sudah mempunyai 48 KIM dan sudah ada aktivitas yang dikolaborasikan antara Diskominfo dengan KIM. Kemudian pengelolaan FK Metra juga cukup bagus,” jelasnya.
Wihartanto juga mengatakan kunjungan untuk studi dilakukan di beberapa daerah termasuk Kabupaten Temanggung.
“Kami berharap setelah kunjungan ini bisa mendapat ilmu dan motivasi. Kita akan membentuk KIM sesuai apa yang tadi diarahkan oleh teman-teman Diskominfo Wonosobo,” katanya, Jum’at (27/10/2023) di Ruang Rapat Diskominfo Wonosobo.
Sementara Kepala Diskominfo Wonosobo Fahmi Hidayat dalam sambutannya mengatakan KIM sebagai agen informasi berperan aktif mendistribusikan informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Dengan peran aktif tersebut masyarakat dapat melakukan langkah antisipatif yang bermanfataan untuk menopang aktivitasnya.
“Begitu juga dengan keberadaan FK metra, menjadi mitra strategis pemerintah dalam melaksanakan desiminasi informasi kepada masyarakat melalui seni dan budaya,” ungkap Fahmi.
Hal senada juga di ungkapkan Pejabat Fungsional Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Wonosobo Fahrudin Azis.
Ia memaparkan tata kelola KIM dan FK Metra menekankan peran strategis dari keduanya dalam upaya menjawab tantangan keterbukaan informasi.
“Baik KIM maupun FK Metra berperan sebagai fasilitator untuk menjembatani kesenjangan komunikasi dan informasi, yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat (top down) atau sebaliknya antara masyarakat dan pemerintah (bottom up). Kita menganggap ini sebagai forum diskusi terkait meningkatkan kemitraan diskominfo dengan FK Metra dan KIM. Mengingat Kominfo Surakarta memiliki potensi yang lebih unggul di bidang seni dan budaya. Kunjungan lebih difokuskan pada KIM karena sampai saat ini Solo belum membentuk KIM secara regulasi, sehingga mereka datang kesini,”jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penekanan mereka datang kesini adalah terkait SK pembentukan.
Dijelaskan bahwa Wonosobo sudah mulai membentuk KIM rintisan sejak 2012, proses perkembangannya adalah melihat yang sudah ada dikolaborasi potensi yang dimiliki Desa.
“Rintisa-rintisan itu sampai sekarang masih eksis dalam membantu desiminasi informasi, mengudukasi dan fasilitator kebutuhan masyarakat. Sedangkan FK Metra di Wonosobo dibentuk 2018 mengambil dari perwakilan kelompok kesenian yang ada, kemudian mereka membuat kelompok di desa masing-masing sehingga sekarang sudah ada 16 FK Metra,” beber Azis.