Home » Demi Keluarga, Tukijo Rela Menantang Bahaya

Demi Keluarga, Tukijo Rela Menantang Bahaya

by Wonosobo1menit
Listen to this article

WONOSOBO – Tukijo warga Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto, yang selalu giat dan tidak pernah malu menjadi penambang pasir di sungai. Pekerjaan yang awalnya sebuah keterpaksaan, kini menjadi penghasilan pokok bagi dia dan teman-temannya.

Demi Keluarga, Tukijo Rela Menantang Bahaya

Tukijo Penambang Pasir sungai wilayah Selomerto

Tukijo mengatakan, menjadi penambang pasir di sungai sudah lama. Awalnya karena tidak punya pekerjaan, Ia mencoba melakoni pekerjaan yang beresiko di sungai ini. namun demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya ia rela melakukan pekerjaan tersebut.

“Karena tidak ada pekerjaan lain, saya tetap melakukan pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucap Tukijo kepada media di tempat pengumpulan pasir, Jumat (05/03/2021).

Baca juga :  Kekompakan Tanpa Batas Demi Kesuksesan TMMD Reguler 120

Tukijo mengungkapkan, dalam sehari dirinya bisa mengeruk pasir di sungai setengah bak mobil L300 saja, dikarena saat ini masih musim hujan dan banjir.

“Sehari dapat setengah rit (bak) mas, karena saat ini lagi musim hujan dan banjir, jadi tidak banyak material yang mengendap di tempat penambangan, kalau musim kemarau panjang pasir akan lebih tebal karena tidak terbawa arus sungai,” ucapnya.
Tukijo mengaku, penambang pasir di sungai tersebut ada 6 orang yang setiap hari mencari material pasir di sungai yang berbeda lokasi.”Pencari pasir di sini ada 6 orang mas, Kami selalu semangat meskipun cuaca kurang mendukung, karena kami kepala keluarga punya kewajiban dan bertanggung jawab menafkahi keluarga,” papar Tukijo.

Baca juga :  Polres Wonosobo Amankan Acara Wonosobo Bersholawat Bersama Gus Ali Gondrong

Menjadi pencari pasir di sungai banyak tantangan yang dihadapi, ujarnya, seperti arus deras saat hujan bahkan banjir yang bisa datang kapan saja. Terlebih baru beberapa minggu lalu ada kabar penambang pasir yang hanyut terbawa banjir di sungai Galuh, kecamatan Kalikajar.

“Sebenarnya was-was juga mencari pasir di sungai, kita tidak tahu kondisi sungai di musim hujan saat ini. Yang kami lakukan hanya berdoa minta keselamatan kepada Allah Swt,” pungkas Tukijo. (Budilaw79/e2)

You may also like

Leave a Comment