WONOSOBO – Tukijo warga Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto, yang selalu giat dan tidak pernah malu menjadi penambang pasir di sungai. Pekerjaan yang awalnya sebuah keterpaksaan, kini menjadi penghasilan pokok bagi dia dan teman-temannya.
Tukijo mengatakan, menjadi penambang pasir di sungai sudah lama. Awalnya karena tidak punya pekerjaan, Ia mencoba melakoni pekerjaan yang beresiko di sungai ini. namun demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya ia rela melakukan pekerjaan tersebut.
“Karena tidak ada pekerjaan lain, saya tetap melakukan pekerjaan ini untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucap Tukijo kepada media di tempat pengumpulan pasir, Jumat (05/03/2021).
Tukijo mengungkapkan, dalam sehari dirinya bisa mengeruk pasir di sungai setengah bak mobil L300 saja, dikarena saat ini masih musim hujan dan banjir.
Menjadi pencari pasir di sungai banyak tantangan yang dihadapi, ujarnya, seperti arus deras saat hujan bahkan banjir yang bisa datang kapan saja. Terlebih baru beberapa minggu lalu ada kabar penambang pasir yang hanyut terbawa banjir di sungai Galuh, kecamatan Kalikajar.
“Sebenarnya was-was juga mencari pasir di sungai, kita tidak tahu kondisi sungai di musim hujan saat ini. Yang kami lakukan hanya berdoa minta keselamatan kepada Allah Swt,” pungkas Tukijo. (Budilaw79/e2)