Wonosobo, Satumenitnews.com – Di hamparan hijau Desa Karanganyar, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, Kelompok Tani Sido Rukun merayakan panen perdana melon hari ini, Selasa, 22 April 2025. Menggunakan teknologi smart screen house, kelompok ini menghasilkan melon berkualitas tinggi dari empat varietas unggulan. Inovasi ini meningkatkan produktivitas dan membuka peluang pasar baru bagi petani lokal.
Smart Screen House: Teknologi Canggih untuk Petani
Kelompok Tani Sido Rukun memulai budidaya melon dengan smart screen house sejak Januari 2025, dimulai dari tahap penyemaian. Teknologi ini mempermudah perawatan dengan sistem otomatis. “Pemupukan dan penyemprotan berjalan otomatis. Ini sangat membantu kami,” ujar Muji, Ketua Kelompok Tani Sido Rukun, saat panen perdana.
Dikatakan Muji, fasilitas smart screen house seluas 8 x 40 meter menampung sekitar 470 tanaman melon. Setiap tanaman menggunakan media tanam khusus, tanpa perlu pencangkulan seperti pada lahan terbuka. “Kami hanya menyiapkan media tanam sekali, dan itu bisa dipakai berulang,” jelas Muji. Sistem ini juga menghemat pupuk karena distribusinya lebih tepat sasaran, mengurangi pemborosan.

Muji, Ketua Poktan Sido Rukun menjelaskan kegiatan di smart screen House.
Empat Varietas Melon Pilihan
Kelompok Tani Sido Rukun menanam empat varietas melon yang ssedang diminati pasar. Varietas tersebut meliputi:
- Kinanti: Melon berkulit kuning cerah yang memikat mata.
- Sweet Net: Kulit putih dengan motif jaring dan bintik-bintik, daging buah kuning yang manis.
- Golden Honey: Kulit hijau dengan daging buah kuning segar.
- New Ceria: Kulit hijau, daging buah kuning dengan tekstur empuk dan rasa manis.
Muji memperkirakan panen perdana menghasilkan 5 hingga 6 kuintal melon per siklus. Varietas ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki tampilan menarik untuk pasar.
Tantangan dan Solusi Budidaya
Meski menggunakan teknologi canggih, petani masih menghadapi beberapa kendala. Penyerbukan dilakukan secara manual karena smart screen house bersifat tertutup. Perawatan sulur tanaman, atau pruning (memangkas batang dan daun), juga membutuhkan ketelitian. Pengaturan suhu juga masih menjadi fokus perbaikan. “Kami berencana pasang blower tambahan secara bertahap,” kata Muji.
Tak ada kendala untuk air karena adanya suplai dari PDAM mengalir lancar, sementara listrik memadukan tenaga surya dan PLN. “Biaya listrik tiga bulan cuma Rp150.000. Sebab untuk pompa dan alat besar, kami masih pakai PLN karena tenaga surya belum cukup,” ungkap Muji.
Belajar dari Panen Perdana
Budidaya melon dengan smart screen house merupakan pengalaman pertama bagi Kelompok Tani Sido Rukun. Mereka masih belajar mencampur pupuk dan mengendalikan penyakit tanaman, dengan bantuan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Sukoharjo. “Panen pertama ini banyak mengajarkan kami soal perawatan dan hama,” tutur Muji.