Home » Semua Disiplin Ilmu Bisa Dikaitkan dalam Pertanian, Gen Z Pasti Bakal Tertarik

Semua Disiplin Ilmu Bisa Dikaitkan dalam Pertanian, Gen Z Pasti Bakal Tertarik

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Eko Mardiyono, seorang petani dengan latar belakang agronomi, menyampaikan sebuah pesan penting kepada generasi muda, terutama Gen Z, tentang pentingnya beralih ke sektor pertanian yang kini semakin relevan dengan kemajuan teknologi. Menurut Eko, pertanian tidak lagi hanya tentang kerja keras di ladang, namun kini bisa menjadi sektor yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan efisiensi dan keberlanjutan.

Pertanian Modern dan Sinergi Berbagai Disiplin Ilmu

Eko menekankan bahwa pertanian masa depan membutuhkan pendekatan lintas disiplin. Dalam pengalaman pribadi Eko, mempelajari agronomi saja tidak cukup untuk memecahkan masalah dalam sektor pertanian. Keberhasilan dalam pertanian modern memerlukan pemahaman tentang teknologi, manajemen sumber daya alam, serta solusi berbasis data dan riset.

“Pertanian itu tidak bisa hanya dibangun dari sisi agronomi saja, tetapi juga banyak faktor lain yang perlu dikerjakan dengan sinergi antara berbagai disiplin ilmu,” ujar Eko. Ia menjelaskan bahwa dengan keterlibatan berbagai disiplin ilmu, seperti teknologi informasi, filsafat, dan bahkan elektro, pertanian dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Di hadapan Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo dan Kadin Dispaperkan, Dwiyama, Eko Mardiyono mempresentasikan teknologi pertanian untuk menarik gen z.

Teknologi yang Memudahkan Pertanian

Salah satu terobosan yang ditekankan Eko adalah pemanfaatan teknologi untuk memudahkan proses bertani. Salah satunya adalah penggunaan sistem irigasi otomatis dan teknologi persemaian berbasis solar panel yang membantu efisiensi pekerjaan dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya listrik konvensional.

Baca juga :  Ketua Bidang Hukum PN AMK Dukung Putusan MK Pemilu 2024 Gunakan Proporsional Terbuka

“Misalnya, dengan teknologi persemaian otomatis, kita bisa menghemat tenaga kerja. Satu orang bisa mengelola setengah hektar dengan teknologi ini. Itu sangat membantu, terutama dalam mengurangi biaya operasional,” jelas Eko.

Dengan menggunakan teknologi yang efisien, petani juga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, yang tentu saja akan meningkatkan profitabilitas sektor pertanian.

Regenerasi Petani dan Tantangan Generasi Muda

Namun, meskipun teknologi sudah semakin berkembang, tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian adalah regenerasi petani. Sebagian besar petani di Wonosobo berusia lanjut, sementara semakin sedikit generasi muda yang tertarik terjun ke sektor ini.

Eko menambahkan, penting bagi generasi muda untuk melihat pertanian sebagai sektor yang penuh dengan peluang. “Jangan lihat pertanian sebagai pekerjaan yang kuno atau sulit. Sekarang pertanian sangat bisa dipadukan dengan teknologi, dan ini adalah kesempatan besar untuk menciptakan inovasi,” tegasnya.

Baca juga :  Ketua PC AMK Cirebon Ajak Kadernya Ziarah ke Makam Tokoh Islam

Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Ketahanan Pangan

Salah satu aspek penting yang dibahas oleh Eko adalah ketahanan pangan. Pertanian yang efisien dan modern sangat berpengaruh pada ketahanan pangan nasional. Dengan menggunakan teknologi dalam pertanian, masyarakat tidak hanya bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak dan lebih cepat, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.

Eko Mardiyono menekankan bahwa sektor pertanian adalah kunci untuk masa depan ketahanan pangan Indonesia. Ia mengajak anak muda untuk tidak hanya memikirkan pertanian sebagai pekerjaan tradisional, tetapi sebagai industri yang dapat berkembang pesat dengan bantuan teknologi dan inovasi.

“Generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa pertanian ke tingkat yang lebih modern dan efisien. Ayo manfaatkan teknologi dan ide kreatif untuk memperbaiki sektor pertanian, yang akan berdampak positif untuk ekonomi Indonesia,” tutup Eko.

Baca juga :  Ajarkan Toleransi Beragama Bagi Pelajar Melalui Aksi Moderasi Beragama

You may also like

Leave a Comment