Wonosobo, satumenitnews.com – Desa Pagerejo, sebuah tempat bersejarah yang sarat akan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Jawa, menjadi saksi dari peristiwa bersejarah. Sarasehan Nasional yang bertajuk “The Soul Of Java” digelar di Balai Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, mengundang perhatian para tokoh, ahli sejarah, dan penggiat budaya untuk menggali kisah dan warisan budaya Hamengkubuwana II.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menegaskan pentingnya menghargai dan memperkuat nilai-nilai budaya serta sejarah Jawa. Usulan penghargaan gelar Pahlawan Nasional bagi Hamengkubuwana II menjadi sorotan utama, menandai pengakuan atas jasa-jasanya dalam menjaga integritas dan keutuhan wilayah Jawa pada masanya.
Sarasehan ini juga menjadi ajang bagi sejumlah pembicara, seperti KRT. Manu J. W ahli filologi, Prof. Dr. M. I. Djoko Marihandono Guru Besar FIB UI, RM. Kukuh Hertriasning, seorang Budayawan Yogyakarta, dan Agus Wuryanto, budayawan Wonosobo, untuk memberikan paparan tentang kehidupan, karya, dan peran penting Hamengkubuwana II dalam sejarah Jawa.
Sahono Purwanto, seorang Penggiat Budaya dan Penulis, menjelaskan bahwa tujuan dari sarasehan ini adalah untuk merespons secara aktif kebutuhan akan pengakuan sejarah dan menggali lebih dalam kearifan lokal Jawa. Target output dari acara ini adalah produksi buku, dokumenter, dan film layar lebar yang mengangkat kisah inspiratif Hamengkubuwana II.
Langkah pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Hamengkubuwana II diharapkan bukan hanya sebagai penghargaan, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam melestarikan dan mengabadikan warisan budaya dan sejarah Indonesia. Sarasehan ini menjadi momentum penting dalam memperjuangkan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah Jawa, serta memperkokoh identitas nasional yang beragam dan kaya akan sejarah.
