Wonosobo, satumenitnews.com – Kick Off penanganan infrastruktur jalan 2024 ditandai dengan mulai pengaspalan ruas jalan Kuripan Watumalang hingga Kejiwan Wonosobo.
Hal tersebut menjadi kegiatan yang memecah rekor baru Wonosobo dalam penggarapan infrastruktur jalan.
“Ini menandai proyek dimulai, kegiatan di tengah tahun, lebih cepat dari sebelumnya. Dengan demikian waktunya jadi lebih panjang, jangan seperti dulu, numpuk di akhir tahun,” ungkap Bupati Afif Nurhidayat.
Menurutnya, karena di Wonosobo curah hujan tinggi penggarapan harus bisa dilakukan di bulan Juni.
“Apalagi sekarang angkutan berat sudah merambah desa-desa, ini juga berpengaruh dengan kondisi jalan. Jadi kami berupaya mendorong terutama DPUPR agar bisa selesai lelang pekerjaan di bulan Juli, sukur-sukur tahun depan bisa sudah mulai pengerjaan disekitar bulan Maret,” katanya.
Afif juga mengatakan pembangunan jalan di Wonosobo butuh penanganan serius.
“Kita dorong dinas terkait punya tim reaksi cepat untuk memantau dan menyisir jalan kabupaten,” katanya.
Diakui bahwa masyarakat Wonosobo mengharapkan sekali pembangunan jalan dilakukan dengan cepat, karena jalan memiliki peran yang vital sebagai penghubung akses dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.
“Masyarakat butuh cepat dan Pemkab Wonosobo harus mampu menjawab itu, meskipun semua butuh proses dan tahapan. Mayarakat banyak tidak tahu bagaimana proses perencanaan pembangunan berjalan, mintanya segera diperbaiki dan jalan-jalan segera diaspal. Itu tantangan dan PR kami untuk bisa memenuhi harapan masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta kritik dan masukan terkait pembangunan infrastruktur di Kabupaten Wonosobo, sehingga kualitas akan semakin baik.
Sementara itu, Kadis PUPR, Nurudin Ardiyanto mengatakan bahwa kemantapan jalan terus ditingkatkan.
Dari 950 km jalan di Wonosobo, masih ada 35 persen jalan kondisinya rusak sedang dan parah.
“Secara bertahap kita rampungkan itu, sembari tetap melakukan pemeliharaan terhadap jalan yang sudah baik,” terangnya.
Dari keterangan Nurudin atau biasa di sapa Adin, untuk membangun jalan aspal sepanjang 1 kilometer membutuhkan anggaran hingga Rp. 2 milyar.
“Untuk tahun 2024, total anggaran kita mencapai Rp.111 milyar, dengan pekerjaan sebanyak 21 paket, bersumber dari DAU, DAK dan APBD,” katanya.
Menurutnya bahwa hari ini tuntutan masyarakat dan ketersediaan anggaran tidak berimbang.
“Anggaran APBD hanya mengcover kegiatan minor. Sedangkan anggaran pemeliharaan hanya Rp. 10 milyar,” terang Adin.***