Wonosobo, Satumenitnews.com — Menjelang Idul Fitri 2025, pemerintah daerah Wonosobo menggelar rapat high level untuk memastikan kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan arus mudik dan kebutuhan masyarakat, Selasa (18/03/2025). Dalam rapat tersebut, sejumlah keputusan penting dihasilkan terkait dengan kestabilan harga, pelayanan mudik gratis, serta kesiapan infrastruktur dan penanganan bencana.
Penanganan Harga dan Kebutuhan Pokok
Afif Nurhidayat, pejabat setempat, memaparkan bahwa pemerintah Wonosobo berfokus pada stabilitas harga kebutuhan pokok. Selama Idul Fitri, harga bahan pokok seperti minyak, telur, dan daging biasanya mengalami lonjakan. Pemerintah telah berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan pasokan beras dan hasil pertanian lokal, seperti padi, tetap aman dan tidak dijual ke luar daerah.
“Kami mengadakan operasi pasar di 15 kecamatan untuk mengendalikan harga dan memastikan stok pangan terjaga,” ujar Afif. Keputusan tersebut diambil agar masyarakat dapat merayakan Lebaran tanpa khawatir tentang kenaikan harga yang tidak terkendali.
Pasokan LPG dan Pemberantasan Panik
Rapat juga membahas pentingnya memastikan pasokan LPG yang merata di seluruh wilayah Wonosobo. Setelah sempat terjadi lonjakan harga LPG di beberapa wilayah, pemerintah memastikan bahwa distribusi gas berjalan lancar tanpa gangguan. Afif mengimbau agar warga tidak panik membeli bahan bakar atau gas.
“Kami pastikan semua wilayah terlayani dengan baik, dan stok LPG cukup,” jelasnya.
Perbaikan Infrastruktur Jalan
Sektor infrastruktur juga menjadi fokus dalam rapat ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah memulai penambalan jalan berlubang di beberapa titik, seperti Kalikajar. Pemerintah provinsi turut bekerja sama untuk memperbaiki jalan-jalan yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten, guna memastikan kelancaran arus mudik.
“Kami ingin memastikan jalan-jalan yang sering dilewati pemudik dalam kondisi baik,” kata Afif.
Pengaturan Takbiran Keliling
Terkait tradisi takbiran keliling, pemerintah Wonosobo mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap merayakan takbiran di masjid, musala, dan pondok pesantren di wilayah masing-masing. Hal ini dilakukan untuk menghindari benturan antar kelompok dan gangguan yang disebabkan oleh penggunaan sound system besar.
Afif menegaskan bahwa jika ada yang tetap ingin melakukan takbiran keliling, pihak pemerintah akan melakukan pengawalan untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
Armada Mudik Gratis untuk Warga
Pemerintah Wonosobo juga menyiapkan armada mudik gratis bagi warga yang ingin pulang kampung. Terdapat enam armada yang disediakan, dua dari APBD Kabupaten, dua dari Provinsi, dan dua lainnya dari komunitas perunas (IKW Wonosobo). Masyarakat diminta untuk menghubungi pihak terkait untuk mendaftar mudik gratis.
“Flyer mengenai mudik gratis akan segera disebarkan agar masyarakat tahu cara mendaftar dan siapa yang bisa dihubungi,” ujar Afif.
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Kebakaran
Pemerintah daerah juga memprioritaskan upaya mitigasi bencana, khususnya kebakaran, menjelang Lebaran. Afif mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan cuaca yang tidak menentu, terutama hujan deras dan angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang dan kebakaran. Pemerintah berkomitmen untuk membantu korban kebakaran dengan menyediakan bantuan rehabilitasi rumah pasca-Idul Fitri.
“Pemerintah hadir untuk membantu korban kebakaran dan memastikan masyarakat tetap aman selama Lebaran,” ungkap Afif.