Wonosobo, satumenitnews.com. Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Wonosobo, H. Suwondo Yudhistiro, S.Sos.I, M.Ag. hari ini, Jum’at, 5 Juli 2024 mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan sebagai Calon Wakil Kepala Daerah di Kantor DPP PKB Jl. Raden Saleh No 9 Jakarta.
UKK yang dimulai sejak pagi tadi diikuti bersama empat peserta lainnya dari Kabupaten Wonosobo yaitu Tomi Romansyah (Pengusaha/Polisi), Prananda Subiyakto (Mantan Waka Polres Wonosobo), Ika Andi (Ketua HIPMI Wonosobo), dan Eko Pujiyanto (Pengusaha RM. Harmoni).
Tim Penguji UKK terdiri dari Bambang Susanto (Wakil Bendahara DPP PKB), Chusnunia Chalim (Ketua Badan Saksi Nasional/Anggota DPR RI Terpilih Dapil Lampung) dan Zainul Munasihin (Anggota DPR RI terpilih Dapil Jawa Barat ) yang dimulai pukul 14.00 WIB hingga larut malam.
Selain dari Kabupaten Wonosobo pada saat yang bersamaan juga dijadwalkan UKK dari beberapa Kabupaten/Kota dari Provinsi Sulawesi Utara, Propinsi Kalimantan Tengah dan Propinsi Lampung.
“Dalam UKK di DPP PKB para Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah diuji tentang Visi-Misi tentang PKB, Visi-Misi sebagai Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Potensi dukungan dari partai politik selain PKB dan strategi pemenangan sebagai Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut Suwondo menjelaskan bahwa lebih banyak ditanyakan tentang kesiapannya untuk memimpin dan memajukan daerah.
“Tentu karena Kabupaten Wonosobo memiliki potensi dalan bidang pertanian/agrobisnis dan pariwisata maka saya lebih fokus ke dua sektor tersebut, dimana diketahui bahwa Wonosobo merupakan Kabupaten yang tanahnya sangat subur dan potensi wisata alamnya sangat bagus,” ujarnya.
Menurutnya sumbangan PDRB dari sektor pertanian adalah sebesar 28 prosen, sektor wisata mampu menyedot Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Asing pada tahun 2023 lalu sekitar 1,7 juta orang ke Wonosobo.
“Dari tingginya wisatawan yang datang ke Wonosobo telah terbukti memberikan multiplayer effect pada sektor-sektor ekonomi lainnya seperti: usaha oleh-oleh, tumbuhnya perhotelan, guest house, home stay dan berbagai jenis penginapan lainnya. Selain itu juga menumbuhkan usaha jasa pariwisata yang tentu juga berkorelasi dengan agrobisnis, perdagangan, industri pengolahan dan lain sebaginya,” beber Suwondo.
Dia juga mengaku ditanya tentang permasalahan mendasar lainnya yang dihadapi oleh Kabupaten Wonosobo dan bagaimana strategi mengatasinya.
Diapun menjawab permasalahan yang paling mendasar yang harus ditangani adalah masih tingginya angka kemiskinan yang masih mencapai angka 15, 35 prosen.
“Masih banyaknya infrastruktur jalan rusak, masalah rendahnya pemasukan dari retribusi parkir dan kerusakan lingkungan akibat galian C ilegal. Rendahnya angka pendidikan dan berbagai permasalahan mendasar lainnya juga masih terjadi. Tentu untuk membangun sebuah wilayah seorang pemimpin harus punya visi, misi dan tekad yang kuat. Kalau hanya visi dan misi saja tanpa kebulatan tekad maka tidak akan ada perubahan apa-apa. Untuk mengatasi berbagai permasalahan besar di Wonosobo dibutuhkan keberanian seorang pemimpin untuk mengambil berbagai kebijakan, jangan hanya mencari rasa aman saja,” katanya.
Proses UKK bagi Suwondo sangat penting, karena UKK bisa mengetahui sejauh mana kesiapan calon pemimpin daerah dalam memajukan daerahnya.
“Dengan demikian diharapkan masyarakat tidak lagi memilih pemimpinnya seperti memilih kucing dalam karung,” pungkasnya melalui pesan WhatsApp.**