WONOSOBO – Sub sub Recipient (SSR) TBC Komunitas Global Fund – Aids Tuberculosis Malaria (GF-ATM) Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Wonosobo adakan kegiatan Refreshment atau Penyegaran Kader TBC dalam penemuan dan pendampingan pasien TBC di Kabupaten Wonosobo, Rabu (07/03).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada hari Senin-Rabu (5-7 April 2021) di Resto Ongklok Wonosobo ini mengundang 30 (tiga puluh) peserta kader yang berasal dari 13 kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Tiga belas kecamatan tersebut adalah kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro, Leksono, Sukoharjo, Selomerto, Wonosobo, Mojotengah, Garung, Kejajar, Kertek, Kalikajar, Kepil, dan Sapuran.
Wening Tyas Suminar, Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia sekaligus staf program SSR MSI TBC Kabupaten Wonosobo mengatakan kegiatan penyegaran ini bertujuan memotivasi dan membekali para kader supaya dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dapat berjalan dengan baik.
“Dalam kegiatan pelatihan penyegaran kader TBC kami kembali menjelaskan pengetahuan umum TBC, bagaimana teknik investigasi kontak, komunikasi efektif, dan pemberdayaan masyarakat. Hingga pencatatan dan pelaporan,” kata Wening.
Wening juga menjelaskan penyakit TBC mudah menular sehingga perlu penanganannya yang serius, meski penyakit tersebut dapat disembuhkan. Dengan kembali mengadakan pelatihan, Wening berharap bisa membentuk kader TBC yang terampil dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan TBC di masyarakat. Nantinya para kader akan berpusat pada kegiatan investigasi kontak, penyuluhan, penemuan suspek dan pendampingan pengobatan pasien TBC semua tipe serta pencatatan dan pelaporannya.
Jajang Heriyanto, pengelola program TB Puskesmas Selomerto I yang hadir sebagai fasilitator menjelaskan teknik investigasi kontak di masa pandemi. Dia menekankan dalam penanganan kontak dengan pasien, protokol kesehatan harus lebih dijaga.
“Di masa pandemi seperti ini, para kader harus selalu diingatkan untuk menjaga protokol kesehatan sehingga proses di lapangan bisa aman dan lancar”, jelasnya.
Turut hadir pula sebagai narasumber, Wasor TB Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Anita Nugrahaeni yang menyampaikan materi analisis situasi dan kebijakan program penanggulangan TBC di Kabupaten Wonosobo serta sistem Sitrust.
“Selain para kader harus bisa memahami kebijakan program penanggulangan TBC secara umum, mereka juga harus tahu teknis di lapangan terkait Sitrust atau Sistem Informasi Treking Untuk Spesimen Transpot.”, tutur Anita.
Anita juga berharap, Mentari Sehat Indonesia bisa menjadi partner di program penanggulangan TBC dan bisa berjalan bersama Dinas Kabupaten Wonosobo menuju eliminasi TB.
Sementara salah satu kader SSR MSI TBC Wonosobo, Tini Susilowati mengatakan adanya pelatihan seperti sekarang bisa menjadi bekal dalam melakukan kegiatan di lapangan, ia berharap pelatihan bagi kader dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit TBC di wilayah masing-masing kader. (Manjie/e1)