Home » Program Makan Bergizi Gratis di Wonosobo: Harapan Tinggi, Tantangan Kesiapan Dapur Umum

Program Makan Bergizi Gratis di Wonosobo: Harapan Tinggi, Tantangan Kesiapan Dapur Umum

Kesiapan Dapur Umum, Tantangan Awal Program Makan Bergizi Gratis di Wonosobo

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Program makan bergizi gratis untuk anak-anak di Kabupaten Wonosobo telah dimulai, namun pelaksanaannya masih menghadapi tantangan besar. Hingga kini, baru satu dapur umum yang siap melayani kebutuhan distribusi makanan bergizi kepada siswa.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, S.Ag., menjelaskan bahwa dapur umum memegang peran penting dalam kelancaran program ini.

“Kami hanya sebagai penerima manfaat dari program pusat ini. Semua pengelolaan berada di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN), termasuk persiapan dapur umum,” ungkap Afif saat meninjau pelaksanaan di SMPN 3 Wonosobo, Senin (13/01/2025).

Baru 3.358 Siswa Terlayani, Target 200 Ribu Masih Jauh

Untuk awal, jumlah siswa yang terlayani baru mencapai 3.358 anak. Angka ini jauh dari target yang direncanakan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Didikpora) Wonosobo, terdapat 150 ribu siswa yang berhak mendapatkan manfaat program ini.

Baca juga :  PPDI Kabupaten Wonosobo Gemuruhkan Aspirasi ke Jakarta

Jika ditambah dengan data Kementerian Agama (Kemenag) yang mencakup madrasah dan pondok pesantren, jumlah total anak didik di Wonosobo yang menjadi sasaran program mencapai 200 ribu siswa.

Namun, keterbatasan infrastruktur dapur umum membuat progres pelaksanaan program ini berjalan lambat.

“Untuk sekarang, baru anak-anak di sekitar dapur umum yang menjadi prioritas. Zonasi ini diterapkan agar distribusi berjalan efisien meski infrastruktur masih minim,” tambah Afif.

“Makan Bergisi Gratis itu programnya pusat, status Pemkab Wonosobo dan siswa-siswi sama yaitu sebagai penerima manfaat program,” jelas Afif.

Dampak Program pada Anak dan Perekonomian Lokal

Program makan bergizi gratis ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekaligus mendukung perekonomian lokal. Bahan pangan seperti beras, sayuran, dan buah-buahan yang digunakan dalam program ini sebagian besar berasal dari petani lokal Wonosobo.

Baca juga :  Satsamapta Polres Wonosobo Evakuasi Korban Jatuh dari Pohon

“Beras yang digunakan dari petani Wonosobo. Begitu juga dengan sayur dan buah seperti salak. Program ini bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga menghidupkan sektor pertanian dan peternakan lokal,” jelas Afif.

Selain itu, program ini memberikan peluang besar bagi peternak lokal untuk memasok kebutuhan seperti telur dan daging. Variasi menu yang dirancang diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.

Pemkab Wonosobo terus mendorong percepatan operasional dapur umum lainnya agar lebih banyak siswa dapat terlayani. Saat ini, banyak pihak yang sudah mendaftar sebagai mitra dapur umum, namun masih menunggu persetujuan dari BGN.

“Kami harap proses persetujuan ini bisa lebih cepat. Dengan bertambahnya dapur umum, target 200 ribu siswa akan lebih mudah tercapai,” ujar Afif.

Baca juga :  Persit Kodim Wonosobo Melaksanakan Lomba Dalam Rangka Memeriahkan HUT RI

You may also like

Leave a Comment