Wonosobo, satumenitnews.com – Bangunan Pasar Induk Wonosobo yang baru 2 tahun ditempati pedagang mulai banyak kerusakan. Kali ini atap atrium yang terbuat dari bahan kaca pecah.
Peristiwa yang sempat membuat geger warga pasar tersebut terjadi pada Rabu (10/7) sekitar pukul 16.00 sore.
“Tiba-tiba pecah atap kacanya, pecahannya butiran kecil-kecil jatuh seperti hujan,” kata pedagang yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi, Kamis (11/7).
Saat kejadian berlangsung, dirinya masih berada dilokasi pasar dan ikut menyaksikan peristiwa tersebut.
Pecahnya kaca tersebut menurutnya mengerikan karena butiran kaca yang sempat menyebar ke berbagai arah dengan cepat.

Salah satu atap kaca pecah, butiran pecahan kaca berjatuhan dari ketinggian sekitar 30 meter sangat berbahaya bagi orang-orang dibawahnya.
Beruntung tidak ada warga yang berada di bawah dan terkena serpihan kaca yang jatuh dan bertebaran itu.
“Untung mas, pas pecah itu kondisi pasar sudah sepi. Kan waktunya sore jadi banyak pedagang yang sudah mulai pulang,” ungkapnya.
Sejak kejadian pecahnya atap kaca atrium, para pedagang sudah tidak ada yang berani melintas di tengah gedung yang berada lantai dasar pasar.
Alasannya, mereka khawatir seluruh kaca yang terpasang pada atap ambrol tiba-tiba saat ada yang melintas.
Para pedagang berharap pengelola pasar segera mengantisipasi dan memperbaiki atap tersebut.
Banyak pedagang Pasar Induk Wonosobo yang terheran-heran atas kejadian tersebut, sebab gedung di Pasar Induk Wonosobo ini belum genap lima tahun usai dibangun.
Spesifikasi Atap Kaca dikatakan Kurang Standar Menurut KA UPT
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pasar Induk, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Heri Setiawan membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Saat ini pihaknya baru bisa memasang rambu di bawah atap seluas 65 meter persegi agar para pedagang dan pengunjung pasar tidak melintas.

lantai dasar atrium ditutup untuk menghindari hal yang tidak diinginkan
“Sesaat kejadian saya langsung telpun dishub untuk memasang rambu di sana,” katanya.
Dirinya menduga pecahnya atap kaca tersebut dimungkinkan karena faktor cuaca.
“Atap kaca itu hanya memiliki ketebalan 6 inchi. Padahal untuk pemasangan model atap seperti itu harusnya bisa lebih dari 9 inchi. Faktor cuaca panas dan dingin juga membuat kaca memuai naik turun sehingga mudah pecah,” bebernya.
Ia juga mengatakan proses pembenahan harus bisa segera dilakukan. Sehingga tidak membahayakan para pedangan yang sering berkativitas di gedung tersebut.
“Sudah saya sampaikan ke pimpinan agar bisa segera diperbaiki, karena berbahaya. Dan itu kan harus diganti semuanya,” tandasnya.
Tak hanya atap atrium, ventilasi dan pencahayaan di atap lantai 4 gedung baru juga telah lama bermasalah.
Atap ventilasi berbahan glassblok tersebut mulai pecah dan sambungannya terbuka.
“Bila hujan sudah pasti bocor meski telah kita tambal berkali-kali,” ujarnya.***