Home » 124 Kasus PMK pada Sapi di Wonosobo, Watumalang Jadi Fokus Penanganan

124 Kasus PMK pada Sapi di Wonosobo, Watumalang Jadi Fokus Penanganan

124 Kasus PMK pada Sapi di Wonosobo: Kambing dan Domba Juga Rentan

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Selama 10 hari pertama Januari 2025, 124 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi tercatat di Kabupaten Wonosobo. Data dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan menunjukkan bahwa kasus tersebar di 13 kecamatan, dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Watumalang, yaitu sebanyak 55 kasus.

Menurut Heri Pras, Kepala Bidang Peternakan Wonosobo, data ini masih terbatas pada ternak sapi karena keterbatasan sumber daya untuk melakukan pengawasan pada kambing dan domba.

“Kami belum dapat memberikan data pengawasan untuk kambing dan domba, meskipun mereka juga termasuk kelompok rentan terhadap PMK,” jelas Heri, Sabtu (11/01/2025).

Distribusi Kasus PMK pada Sapi

Sebanyak 124 kasus PMK pada sapi tersebar di 13 kecamatan di Wonosobo, dengan Watumalang menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 55 kasus. Data ini menunjukkan urgensi untuk melakukan penanganan intensif di wilayah tersebut.

Baca juga :  Bupati Wonosobo: Perlu Dukungan Anggaran Signifikan untuk Majukan Sektor Pertanian

“Kami terus memfokuskan upaya mitigasi di Watumalang karena tingginya angka kasus di sana. Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran ke kecamatan lain,” ujar Heri.

Kambing dan Domba Juga Rentan Terhadap PMK

Selain sapi, Heri menjelaskan bahwa kambing dan domba juga termasuk kelompok ternak yang rentan terhadap PMK. Namun, keterbatasan sumber daya membuat pengawasan pada ternak kambing dan domba belum dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Kami mengakui sumber daya kami masih terbatas, tetapi ke depan, kami akan berupaya mencakup ternak kambing dan domba dalam pengawasan. Kelompok ini rentan terkena PMK, dan pencegahan dini sangat penting,” tambahnya.

Penanganan dan Upaya Mitigasi

Dinas Peternakan Kabupaten Wonosobo telah melakukan langkah-langkah strategis untuk menangani kasus PMK pada sapi. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi:

  1. Isolasi Ternak Terinfeksi:
    Sapi yang terdeteksi positif PMK segera diisolasi untuk mencegah penularan ke ternak lain.
  2. Penyemprotan Disinfektan:
    Disinfeksi rutin dilakukan di peternakan dan pasar hewan untuk memutus rantai penyebaran virus.
  3. Distribusi Obat dan Vitamin:
    Obat-obatan dan vitamin diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak, terutama di wilayah dengan kasus tinggi seperti Watumalang.
  4. Edukasi Peternak:
    Sosialisasi kepada peternak mengenai gejala, cara pencegahan, dan penanganan PMK terus digalakkan.
Baca juga :  Bhabinkamtibmas Edukasi Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Ternak

Gejala PMK dan Imbauan untuk Peternak

PMK pada sapi, kambing, dan domba ditandai oleh:

  • Lepuh di mulut, lidah, dan kuku.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Demam tinggi.
  • Penurunan produksi susu pada sapi perah.

Heri mengimbau peternak untuk segera melapor jika mendapati gejala-gejala tersebut pada ternaknya.

“Langkah cepat sangat penting untuk mengurangi dampak PMK,” ujarnya.

Heri menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi wabah ini. Selain penanganan pada sapi, fokus ke depan adalah memperluas pengawasan pada kambing dan domba yang juga rentan terhadap PMK.

“Kami akan terus bekerja keras, tetapi kami juga membutuhkan peran aktif dari peternak untuk melaporkan kasus, menjaga kebersihan kandang, dan mematuhi protokol pencegahan,” tutup Heri.

Baca juga :  Pemberantasan Judi Online Jadi Prioritas Polres Wonosobo, Pelaku di Mojotengah Ditangkap

You may also like

Leave a Comment