Dieng, satumenitnews.com – Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Warsito, mengungkapkan bahwa Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bertujuan untuk lebih dari sekedar membersihkan lingkungan.
GNRM juga berupaya mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan.
“Perubahan pola pikir adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan,” ujar Warsito saat memimpin aksi bersih-bersih di Kawah Sikidang dan Candi Arjuno, Banjarnegara, Kamis (29/8/2024).
Warsito berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat gerakan Revolusi Mental, yang diharapkan mampu menciptakan perubahan positif dalam cara masyarakat memperlakukan lingkungan.
Ia menekankan bahwa keberhasilan gerakan ini tidak hanya terletak pada seberapa banyak sampah yang berhasil dibersihkan, tetapi juga pada bagaimana masyarakat mampu mempertahankan kebersihan di kawasan wisata tersebut setelah kegiatan berakhir.
“Kita harus membangun kesadaran bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas atau relawan, melainkan tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Warsito juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan semua pihak dalam upaya mengubah pola pikir ini, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat umum.
“Revolusi Mental harus menjadi gerakan yang inklusif, di mana semua pihak berperan aktif. Hanya dengan cara ini kita bisa mencapai perubahan yang kita inginkan,” tambahnya.
Selain aksi bersih-bersih, Warsito juga mengajak seluruh relawan untuk terus menyebarkan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui edukasi kepada masyarakat, khususnya di kawasan wisata.
Ia yakin bahwa dengan edukasi yang terus-menerus, perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat dapat dicapai lebih cepat.
Penekanan pada edukasi ini juga sejalan dengan tujuan jangka panjang GNRM, yaitu menciptakan generasi yang tidak hanya sadar akan pentingnya kebersihan, tetapi juga aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
“Kita harus mulai dari sekarang, agar generasi mendatang bisa menikmati alam yang bersih dan asri,” ujar Warsito.
Penutupan kegiatan ini tidak hanya menandai akhir dari aksi bersih-bersih hari ini, tetapi juga sebagai simbol dimulainya fase baru dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental, di mana perubahan pola pikir dan gaya hidup menjadi fokus utama.
