Wonosobo, satumenitnews.com – Paguyuban Kuliner Alun-Alun (Pakulinan) Wonosobo menghadapi berbagai tantangan terkait ketertiban dan munculnya pedagang baru di sekitar Alun-alun Wonosobo, Rabu (31/07/2024).
Ketua Pakulinan, Eko Efendi, berbagi pandangannya mengenai dinamika ini dan pentingnya penegakan aturan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para pedagang di Pakulinan adalah masalah ketertiban.
“Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penggunaan Alun-alun sampai sekarang masih berlaku. Bagaimana dulu kami mengawali dan berusaha tertib aturan jangan dilupakan. Saat akhirnya terlunta-lunta hingga di relokasi di sini,” kata Eko.
Eko menyoroti pentingnya menjaga ketertiban sebagai faktor dominan untuk kestabilan dan kemajuan Pakulinan.
“Ketertiban menjadi acuan utama agar situasi tetap kondusif dan tidak terganggu oleh keadaan di luar,” tambahnya.
Munculnya pedagang-pedagang baru di sekitar Alun-alun Wonosobo juga menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan pedagang lama.
Eko menjelaskan bahwa seharusnya ada upaya ketegasan dari pihak terkait untuk mengatasi masalah ini sejak awal.
“Kami berusaha untuk berkomunikasi dengan pedagang baru agar turut menciptakan situasi yang kondusif, tetapi kurangnya penegakan aturan menyebabkan kecemburuan di antara pedagang lama,” jelasnya.
Komunikasi dengan Pihak Terkait
Eko menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan pihak terkait, seperti dinas perdagangan dan satpol PP.
“Kami selalu menjaga komunikasi dengan baik, tanpa menggunakan bahasa yang keras. Kami anggap mereka sebagai mitra,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Eko merasa bahwa upaya komunikasi yang telah dilakukan belum sepenuhnya menuai hasil.
Eko berharap keadilan dapat ditegakkan dengan baik untuk semua pedagang.
“Keadilan harus selalu ditegakkan. Situasi yang terjadi saat ini menunjukkan ketidakadilan bagi kami yang sudah mengikuti aturan sejak awal,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa jika masalah ini tidak segera diatasi, kecemburuan sosial di antara pedagang akan terus meningkat.
“Kemungkinan akan ada aksi untuk balik lagi jualan di sekitar Alun-alun jika di sana makin marak pedagang. Soalnya pembeli lebih memilih di Alun-alun daripada disini,” ungkapnya.
Tantangan ketertiban di seputar Alun-alun Wonosobo memerlukan perhatian serius dari pihak terkait.
Komunikasi yang baik dan penegakan aturan menjadi kunci untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi semua pedagang dan mengatasi kecemburuan sosial yang ada.***