Wonosobo, satumenitnews.com – Kondisi sungai di Indonesia masih memprihatinkan. Dikutip dari portal resmi Kementerian Lingkungan Hidup (kemenlh.go.id), hasil pemantauan mutu air semester I tahun 2025 pada 4.482 titik di 1.482 sungai menunjukkan 70,7 persen dalam kondisi tercemar, sementara hanya 29,3 persen yang memenuhi baku mutu.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa menjaga dan memulihkan sungai adalah investasi untuk masa depan. “Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, melainkan meminjamnya dari anak cucu kita. Maka tugas kita adalah menjaga agar pinjaman itu tetap utuh, bersih, dan bermanfaat,” ujarnya dalam peringatan Hari Sungai Sedunia 2025 di Jakarta Timur.
Hasil Pemantauan Sungai di Wonosobo
Dalam konteks lokal, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo merilis hasil pemantauan kualitas air sungai periode I tahun 2025. Dari 18 titik pemantauan, seluruhnya masih berada pada kategori sedang dengan Indeks Kualitas Air (IKA) berkisar antara 71 hingga 77.
Kepala DLH Wonosobo, Endang Lisdyaningsih, S.Hut, menjelaskan bahwa tidak ada satu pun titik yang masuk kategori baik.
“Nilai IKA tertinggi ada di titik Hilir Begaluh sebesar 77,30, sementara nilai terendah berada di Hulu Begaluh dengan 70,83,” kata Endang, Kamis (2/10/2025).
Rentang Indeks Kualitas Air
Kategori IKA ditetapkan dalam tiga tingkatan:
- Baik: 90 ≤ x ≤ 100
- Sedang: 60 ≤ x < 90
- Buruk: x < 60
Dengan nilai IKA 71,11 hingga 77,97, maka status sungai di Wonosobo konsisten berada di kategori sedang.
Rincian Titik Sungai yang Dipantau
Data DLH menunjukkan, 18 titik sungai yang dipantau tersebar di sejumlah kecamatan, dengan rincian nilai IKA sebagai berikut:
- Hulu Sanggaluang (73,58)
- Tengah Sanggaluang (74,63)
- Hilir Sanggaluang (73,87)
- Hulu Kedungtumpeng (74,42)
- Hilir Kedungtumpeng (73,97)
- Hulu Kalisaat (74,78)
- Tengah Kalisaat (74,88)
- Hilir Kalisaat (71,99)
- Hulu Begaluh (70,83)
- Tengah Begaluh (73,03)
- Hilir Begaluh (77,30)
- Hulu Bogowonto (74,09)
- Tengah Bogowonto (73,80)
- Hilir Bogowonto (72,63)
- Hulu Semagung (73,20)
- Tengah Semagung (73,89)
- Hilir Semagung (74,09)
Dari data itu, nilai tertinggi tercatat di Hilir Begaluh (77,30), sedangkan nilai terendah ada di Hulu Begaluh (70,83).
Sungai dan Tanggung Jawab Bersama
Endang menegaskan bahwa kondisi sungai di wilayah Wonosobo tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah, melainkan butuh kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga.
“Kebersihan sungai adalah cermin perilaku masyarakatnya. Kalau masyarakat tidak disiplin membuang sampah, upaya pemerintah akan sulit berhasil,” katanya menegaskan.