Wonosobo, satumenitnews.com – Dalam rangka peringatan Hari Kanker Prostat yang jatuh pada 9 September mendatang, Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo memberikan keterangan eksklusif mengenai tantangan dan upaya penanganan kanker di wilayahnya, Jumat (6/09/2024).
Berdasarkan data semester 1 tahun 2024, jenis kanker yang tercatat di Wonosobo menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan.
Data Kanker di Wonosobo Tahun 2024
Menurut laporan Dinas Kesehatan, beberapa jenis kanker yang paling banyak ditemukan di Wonosobo selama semester pertama tahun 2024 antara lain:
1. Kanker Payudara (Ca Mammae) – 113 kasus
Kanker payudara masih mendominasi jumlah kasus di Wonosobo, dengan 113 kasus tercatat hingga pertengahan tahun. Tingginya angka ini menunjukkan perlunya penanganan intensif, baik dari segi deteksi dini maupun perawatan pasien.
2. Kanker Serviks (Ca Cervic) – 13 kasus
Kanker serviks, meskipun jumlahnya tidak sebanyak kanker payudara, tetap menjadi perhatian penting. Dengan 13 kasus terdata, Dinas Kesehatan menekankan pentingnya vaksinasi HPV dan pemeriksaan pap smear secara rutin untuk pencegahan.
3. Leukemia – 4 kasus
Kasus leukemia, atau kanker darah, terhitung sebanyak 4 kasus di semester 1 tahun ini. Meskipun angka ini tergolong rendah, penyakit ini memerlukan penanganan medis yang mendalam dan berkepanjangan.
4. Kanker Usus Besar (Ca Colon) – 8 kasus
Sebanyak 8 kasus kanker usus besar tercatat di Wonosobo, dan hal ini turut memunculkan kebutuhan peningkatan kesadaran tentang pola makan sehat serta pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
5. Talasemia – 11 kasus
Talasemia, meskipun bukan tergolong kanker, tetapi merupakan penyakit yang kerap kali membutuhkan perawatan seumur hidup. Dengan 11 kasus tercatat di Wonosobo, pemerintah terus berupaya memberikan bantuan medis bagi pasien talasemia.
Upaya Penanganan dan Pencegahan
Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo menekankan pentingnya deteksi dini dan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Kanker prostat, seperti halnya jenis kanker lainnya, bisa lebih mudah ditangani apabila terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan mereka, terutama bagi pria berusia di atas 50 tahun,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Wonosobo juga telah berupaya memperluas layanan deteksi dini kanker melalui fasilitas puskesmas dan rumah sakit.
“Kami menyediakan pemeriksaan PSA (Prostate-Specific Antigen) secara gratis pada peringatan Hari Kanker Prostat ini sebagai bagian dari kampanye kesadaran kesehatan,” tambahnya.
Selain deteksi dini, upaya pencegahan kanker melalui pola hidup sehat juga menjadi salah satu fokus utama.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai lembaga kesehatan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya olahraga, pola makan sehat, dan menghindari faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol.
Meski telah banyak upaya yang dilakukan, tantangan masih ada.
Salah satunya adalah keterbatasan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan spesialis.
“Kami akui, akses ke pengobatan kanker di Wonosobo masih terbatas, terutama untuk terapi lanjutan seperti kemoterapi dan radioterapi,” ungkap Jaelan.
Pemerintah daerah berencana meningkatkan fasilitas kesehatan dan memperluas program bantuan bagi pasien kanker yang memerlukan perawatan di luar daerah.
Optimisme untuk Masa Depan
Dalam wawancara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan optimismenya bahwa dengan adanya kesadaran yang lebih baik dan dukungan pemerintah, kasus-kasus kanker di Wonosobo dapat ditangani lebih baik di masa mendatang.
Peringatan Hari Kanker Prostat ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat Wonosobo untuk lebih peduli terhadap kesehatan, terutama dalam hal deteksi dini dan pencegahan kanker.