Jakarta, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting dengan menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting 2024 yang diadakan pada 4-5 September 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Wakil Bupati Drs. Muhammad Albar, MM, bersama dengan Kepala Badan Perencanaan Daerah Drs. Supriyadi, MM, dan Kepala Dinas Kesehatan Dr. Jaelan, S.KP., M.Kes., hadir secara langsung dalam pertemuan ini sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional tersebut.
Rakornas yang dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ini bertujuan untuk mengevaluasi serta mempercepat upaya penurunan angka stunting di Indonesia.
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah berhasil turun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023.
Keberhasilan ini dicapai melalui kerja kolaboratif berbagai pihak, termasuk dukungan dari daerah seperti Wonosobo.
Peran Wonosobo dalam Upaya Nasional
Kabupaten Wonosobo telah aktif berkontribusi dalam menurunkan angka stunting melalui berbagai intervensi lintas sektor.
Wakil Bupati Muhammad Albar menyatakan bahwa Wonosobo siap melanjutkan dan memperkuat program-program yang sudah berjalan, serta mengikuti arahan yang disampaikan oleh Wapres terkait dengan koordinasi lintas sektor yang lebih efektif.
“Kami di Wonosobo terus mengedepankan program-program yang tepat sasaran dan melibatkan banyak pihak. Kehadiran kami di Rakornas ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi dan memastikan pembagian peran yang jelas antara berbagai lembaga,” ujar Albar.
Keberhasilan dan Tantangan di Lapangan
Meski Wonosobo telah menunjukkan kemajuan dalam program penurunan stunting, Muhammad Albar mengakui masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan distribusi gizi dan edukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Menurutnya, kesadaran masyarakat tentang stunting masih perlu ditingkatkan, sehingga penanganan lebih tepat sasaran.
“Tantangan terbesar adalah bagaimana kami memastikan distribusi gizi yang merata dan pemahaman masyarakat tentang stunting. Ini akan menjadi fokus kami ke depan, dengan bantuan program-program nasional,” tambah Albar.
Penghargaan untuk Daerah Berprestasi
Dalam Rakornas ini, Wapres juga memberikan apresiasi berupa Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024 kepada daerah-daerah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan baik.
Meskipun Wonosobo belum masuk dalam daftar penerima penghargaan tahun ini, Pemkab Wonosobo berharap dapat meraih penghargaan tersebut di masa mendatang.
“Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki kinerja kami, dan mudah-mudahan ke depannya Wonosobo bisa masuk dalam daftar daerah yang mendapatkan penghargaan atas kinerjanya dalam menurunkan angka stunting,” kata Albar menutup wawancaranya.
Dengan berbagai langkah yang sudah dan akan dilakukan, Pemkab Wonosobo bertekad untuk mendukung tercapainya Indonesia bebas stunting sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.