Wonosobo, satumenitnews.com — Selada (Lactuca sativa) atau yang sering di sebut sebagai selada lokal menjadi salah satu tanaman daun paling populer di kalangan petani hidroponik karena pertumbuhannya yang cepat dan perawatannya mudah. Metode hidroponik juga makin diminati karena efisiensi lahan dan air.
“Banyak jenis selada selain selada lokal yang saya tanam dan memiliki kandungan gizi yang bagus juga.” ungkap arismanto saat ditemui, Senin (09/06/2025).
“Menurut saya bukan hal yang sulit untuk bertani hidroponik. Ini cocok dikembangkan oleh generasi milenial hari ini.” Imbuhnya
Jenis-Jenis Selada yang Cocok untuk Hidroponik
Beberapa jenis selada yang sering dibudidayakan secara hidroponik meliputi:
- Selada Hijau (Green Lettuce): Memiliki daun hijau cerah yang segar dan renyah. Biasanya digunakan untuk salad atau lalapan.
- Selada Merah (Red Lettuce): Daunnya berwarna kemerahan hingga ungu tua. Selain mempercantik hidangan, selada merah kaya antioksidan.
- Selada Romaine: Daunnya panjang dan tegak dengan rasa manis, ideal untuk sajian Caesar Salad.
- Selada Butterhead (Boston atau Bibb): Daunnya lembut dan membentuk seperti bunga mawar dengan tekstur halus serta rasa sedikit manis.
- Selada Crisphead (Iceberg): Berbentuk bulat menyerupai kol dan sangat renyah. Jenis ini lebih menantang dalam hidroponik karena butuh suhu rendah.
Cara Menanam Selada Hidroponik: Dari Benih hingga Panen dalam 35 Hari
Berikut panduan praktis menanam selada secara hidroponik di pekarangan rumah, agar hasil panen optimal dalam waktu 35 hari.
1. Penyemaian Benih (Hari 1–7)
Gunakan media rockwool yang sudah dibasahi. Masukkan 1-2 benih selada per lubang. Simpan di tempat teduh dengan kelembaban tinggi. Dalam 3-5 hari, benih mulai berkecambah. Pada usia 7 hari, akar dan daun kecil sudah muncul.
2. Pindah Tanam ke Sistem Hidroponik (Hari 8)
Bibit dipindahkan ke net pot dengan media tanam seperti hydroton atau rockwool. Sistem yang umum digunakan adalah NFT (Nutrient Film Technique) atau DWC (Deep Water Culture). Larutan nutrisi hidroponik (AB Mix) perlu disiapkan dengan pH antara 5,5–6,5 dan EC sekitar 1,2–1,8 mS/cm.
3. Perawatan Rutin (Hari 9–30)
- Pencahayaan: Selada memerlukan 10–14 jam cahaya per hari, baik dari sinar matahari langsung maupun grow light.
- Nutrisi: Larutan nutrisi harus diganti atau ditambah setiap minggu. Pantau pH dan EC secara berkala.
- Suhu: Idealnya antara 18–24°C. Hindari suhu yang terlalu panas.
- Sirkulasi Udara: Ventilasi yang baik penting untuk mencegah jamur dan menjaga kesehatan tanaman.
4. Panen (Hari 31–35)
Selada siap dipanen saat tanaman sudah mencapai tinggi 20–25 cm dan daun sudah lebat. Panen dapat dilakukan dengan memotong batang utama atau mencabut seluruh tanaman bersama akarnya.
Arismanto menegaskan, “Selama 35 hari perawatan selada hidroponik itu sudah mulai dari penyemaian hingga panen. Saya rasa ini bisa menjadi peluang pertanian modern yang menyenangkan bagi anak muda.