Wonosobo, satumenitnews.com – Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah melalui Bulog kota Semarang dan Disdagkop UKM Kabupaten Wonosobo mendistribusikan 2 ribu liter minyak goreng kemasan premium dalam operasi pasar tahap kedua, Selasa (22/2).
Berbeda dengan operasi pasar pada 6 Januari 2022 yang lalu, Operasi pasar kali ini dilaksanakan secara simbolis dan terbatas kepada perwakilan pelaku UKM dan Pedagang Kaki Lima di Pendopo Utara.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo menyatakan kelangkaan minyak goreng di pasar merupakan isu nasional yang perlu langkah tepat dan tegas dalam penanganannya.
“Terkait dengan kebijakan yang turun, adanya penyelewengan yang ditemukan di lapangan akan kami tindak tegas. Kami akan terus melaksanakan operasi pasar ini sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok kebutuhan pokok berupa minyak goreng untuk masyarakat Wonosobo,” katanya.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo juga mengatakan operasi ini dilakukan sebagai upaya meringankan beban masyarakat, khususnya UKM.
“Tujuan diselenggarakannya operasi pasar minyak goreng tahap kedua ini untuk membantu meringankan beban masyarakat, utamanya UKM dan Pedagang Kaki Lima dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng di tengah keterbatasan pasokan minyak di pasar. Selain itu, membatu UKM dan Pedagang Kaki Lima untuk dapat membeli minyak goreng dalam operasi pasar ini dengan Harga Eceran Tertinggi Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng dengan kemasan premium, ” tegasnya.
Pemkab Wonosobo Telah Ajukan Operasi Pasar Minyak Goreng
2 ribu liter minyak goreng yang digelontorkan tak Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah tak bisa lepas dari peran Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat.
Sebelumnya Pemkab Wonosobo telah mengajukan surat permohonan kepada Dinas Perdagangan Provinsi Jawa untuk alokasi stok minyak goreng untuk masyarakat berupa operasi pasar.
Afif berharap alokasi minyak goreng dari Dinas Perdagangan Provinsi dapat membantu masyarakat, terlebih di bulan Mei akan memasuki Hari Raya Idul Fitri ia berharap stok minyak goreng di daerah kembali bisa stabil.
“Semoga saja nantinya para agen dan pedagang minyak goreng mendapatkan pasokan yang mencukupi, masyarakat dan pelaku UMKM juga akan mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan harga yang terjangkau. Saya harap masyarakat tidak melakukan panic buying, jangan pungno trus borong minyak goreng diluar kapasitas. Jangan ada yang menimbun minyak goreng dan memanfaatkan situasi di tengah kesulitan masyarakat banyak, mari kita semua bahu membahu untuk dapat melewati persoalan ini dan mendapatkan solusi yang terbaik,” harap Afif.
Menurut Afif Pemkab akan kembali melaksanakan 2 tahap operasi pasar lagi.
“Nanti masih ada lagi operasi pasar minyak goreng. tahap 3 nanti kita ada 4 ribu liter dan tahap 4 ada 4 ribu 8 ratus liter minyak goreng,” kata Afif. (E1)