WONOSOBO – Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) melalui Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) tetap menggelar Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) 2021, meski di tengah pandemi. Perbedaannya, gelaran pesta demokrasi mahasiswa Unsiq ini untuk pertama kalinya digelar dengan sistem daring.
“Nantinya, saat hari-H Pemilwa, para mahasiswa terdaftar sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap) dapat mengakses website KPUM untuk memilih,” jelas Fathulun, Senin (22/03).
Teknis dalam Pemilwa daring yang pertama adalah Validasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) di website resmi KPUM. Data yang diperlukan adalah NIM, Nama, Program Studi, Fakultas, dan email aktif. Setelah mengisi, melalui email aktif pihak KPUM mengirimkan kode unik yang berjumlah tiga kode untuk memilih BEM Unsiq, BEM Fakultas, dan DPM.
“Terdapat Undang-undang Pemilwa bahwa seluruh mahasiswa aktif Unsiq adalah DPT. Tetapi itu berlaku apabila Pemilwa dilakukan secara luring. Karena dilaksanakan secara daring, pihak KPUM membuat peraturan baru, yaitu mahasiswa harus validasi DPT agar terverifikasi sebagai pemilih,” jelas Fathulun.
Fathulun mengungkapkan, dari 9.066 mahasiswa aktif Unsiq hanya 1968 mahasiswa yang melakukan Validasi DPT.
Selain pemilihan ketika hari-H, Fathulun menerangkan bahwa tahapan lainnya, seperti validasi DPT, sosialisasi Pemilwa, dan kampanye juga dilaksanakan secara daring. Selain debat kandidat Calon Presiden mahasiswa, ketua BEM Fakutas, dan DPM kegiatan dilaksanakan secara luring. Dan debat kandidat dilakukan di gedung pasca Sarjana Unsiq dengan jumlah peserta dibatasi.
Dengan melaksanakan secara daring, menurutnya Pemilwa ini jauh lebih hemat. Sebagai sebuah sistem jangka panjang, hasil Pemilwa melalui daring ini dapat diteruskan di tahun-tahun mendatang.
“Kerja Panitia jadi lebih ringan karena Pemilwa daring tidak butuh banyak peralatan yang disiapkan, sumber daya manusia untuk pelaksanaan Pemilwa juga lebih sedikit dibanding sebelumnya,” tambah Fathulun. (Kontributor Singgih Riyadi dan Lia Eva Lestari/)