Home » Kesadaran Masyarakat Wonosobo Soal Sampah Masih Rendah, DLH Terus Sosialisasi

Kesadaran Masyarakat Wonosobo Soal Sampah Masih Rendah, DLH Terus Sosialisasi

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, Satumenitnews.com – Masalah sampah di Wonosobo tidak hanya soal teknis pengelolaan, tetapi juga menyangkut rendahnya kesadaran masyarakat. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan, bahkan ke sungai.

Kepala DLH Wonosobo, Endang Lisdyaningsih, menyoroti kebiasaan masyarakat yang sulit diubah.

“Sampah masih dianggap tanggung jawab pemerintah saja. Padahal, setiap individu harus bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkannya,” ujar Endang dalam program Lintas Topik pada Jumat (15/11).

Buang Sampah ke Sungai, Kebiasaan yang Sulit Dihilangkan

Banyak sungai di Wonosobo yang berfungsi sebagai “tempat sampah raksasa” bagi warga. Sampah plastik, limbah rumah tangga, hingga sisa makanan sering ditemukan di aliran sungai, terutama di desa-desa yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik.

Baca juga :  Polres Wonosobo Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Salah satu contohnya adalah di kawasan Talunombo dan Jojogan. Meskipun beberapa desa di sana telah memiliki unit pengelolaan sampah, kebiasaan lama warga masih sulit dihilangkan.

“Sampah dari desa atas sering kali mengalir ke desa bawah. Ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga merusak ekosistem sungai,” tambah Endang.

Untuk mengatasi masalah ini, DLH Wonosobo menggencarkan sosialisasi melalui berbagai program. Salah satu inisiatif yang dianggap efektif adalah bank sampah. Hingga kini, bank sampah telah hadir di tingkat RT dan RW di banyak desa.

Menurut data DLH, bank sampah mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA secara signifikan.

“Kami ingin bank sampah ada di setiap RT. Dengan begini, warga tidak hanya membuang sampah, tetapi juga belajar memilah dan memanfaatkan sampah,” kata Endang.

Baca juga :  Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Helmy Menjadi Dansubsatgas Pengamanan Kunjungan Presiden Joko Widodo

Selain itu, DLH bekerja sama dengan PKK dan komunitas lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya terkait dampak negatif membuang sampah sembarangan.

“Membuang sampah sembarangan itu bukan hanya soal lingkungan kotor. Ini juga soal moral dan tanggung jawab sosial,” ujar seorang aktivis lingkungan yang terlibat dalam program ini.

Tantangan dalam Mengubah Mindset

Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Tantangan utama adalah mengubah mindset warga yang sudah terbiasa dengan kebiasaan lama.

“Ketika sudah ada kendaraan pengangkut sampah, banyak warga merasa masalah selesai hanya dengan mengumpulkan sampah di depan rumah. Padahal, ini hanya memindahkan masalah ke tempat lain,” jelas Endang.

Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga.

Baca juga :  TMMD Ajak Masyarakat Beternak Produktif dan Efisien

“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Pemerintah desa harus mengambil peran aktif,” tambahnya.

You may also like

Leave a Comment

error: Content is protected !!