Wonosobo, satumenitnews.com – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Kusworo, S.E., M.M., menghadiri acara silaturahmi dan sarasehan di Posko Basarnas Wonosobo yang dihadiri oleh sekitar 300 relawan dari tiga kabupaten, yaitu Wonosobo, Temanggung, dan Banjarnegara, Selasa (30/07/2024).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Forkompinda dari ketiga kabupaten tersebut.
Kusworo menekankan pentingnya kegiatan tersebut sebagai bagian dari program rutin Basarnas untuk memastikan kesiapan operasi di seluruh Indonesia.
“Kalau kegiatan hari ini itu rutin memang saya lakukan di tiap-tiap daerah di seluruh Indonesia, memang program saya ini salah satu bentuk untuk mengecek kesiapan operasi. Saya melihat ini sudah mau masuk musim kemarau, di sini juga relatif spesifik ya, punya Gunung Sindoro Sumbing di sisi lain rawan longsor hujan dan di sisi lain kalau kemarau juga rawan kebakaran,” ujar Kusworo.
Dia juga menyampaikan pentingnya sinergi antara Basarnas dengan para sukarelawan yang terlatih dan tergabung dalam potensi SAR.
“Alhamdulillah kita juga kehadiran dari teman-teman sukarelawan yang terlatih dan tergabung dalam potensi SAR, jumlahnya sekitar 300-an. Sinergi ini tentunya tidak hanya di tempat ini saja, di tempat-tempat kejadian bencana saya juga banyak ketemu rekan-rekan potensi ini yang memang penanganannya adalah untuk bisa bergabung melaksanakan operasi membantu kita dalam rangka mencari, menolong, dan mengevakuasi untuk menyelamatkan korban bencana,” lanjutnya.
Persiapan Menghadapi Bencana
Kusworo menjelaskan persiapan Basarnas dalam menghadapi bencana, termasuk bimbingan teknis, kursus, dan pelatihan.
“Kalau persiapan sendiri kita kan ada bintek, bimbingan teknis, ada kursus, juga ada pelatihan. Tadi juga masukan dari rekan-rekan ada beberapa yang minta untuk di kursus secara detail. Di wilayah sini kita punya Sungai Serayu yang tentunya punya potensi terjadinya kondisi khusus untuk penanganan pertolongan di arus deras. Kita melaksanakan satu pelatihan penanganan pertolongan di arus deras, minggu lalu kita sudah laksanakan di daerah Sukabumi di Citarik,” jelas Kusworo.
Selain persiapan personil, Kusworo juga menyoroti pentingnya kesiapan peralatan.
“Kita punya drone termal untuk bisa mengobservasi atau melaksanakan operasi awal. Drone ini sangat efektif, begitu diterbangkan di suatu tempat kejadian kita langsung bisa mengendalikan dari Jakarta. Dari manfaat drone ini kita bisa melihat situasi awal beberapa kejadian. Seperti kemarin di Gorontalo dan Padang, itu sangat efektif untuk melaksanakan observasi awal. Dari hasil drone tadi kita bisa memetakan jalur yang aman,” ungkapnya.
Acara ini menjadi salah satu upaya Basarnas untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Khususnya di wilayah yang rawan seperti Wonosobo dan sekitarnya.