KUDUS – Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meninjau persiapan di SMP 1 Jekulo, Kudus sebelum melaksanakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Diketahui sebelumnya, jika SMP 1 Jekulo merupakan SMP satu-satunya di Kudus yang diberikan izin melakukan simulasi PTM nantinya.
Saat melakukan peninjauan, Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada mengapresiasi apa yang dipersiapkan oleh sekolah yang beralamat di Jalan Raya Jekulo, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus tersebut.
“Makin hari persiapan PTM di SMP 1 Jekulo ada peningkatan yang sangat bagus,” kata Harjuna selepas melakukan peninjauan di beberapa ruang kelas.
Untuk waktu pelaksanaan simulasi PTM, kata Harjuna, akan berlangsung mulai dari tanggal 6 April 2021 hingga tanggal 16 April 2021 mendatang.
Sebagai salah satu syarat PTM, vaksinasi kedua untuk para guru akan segera dilakukan. Terhitung vaksinasi pertama berlangsung di tanggal 22 Maret 2021 dan vaksinasi kedua akan dilakukan di tanggal 5 April 2021 nanti.
“Vaksinasi akan kita prioritaskan kepada sekolah yang akan melakukan simulasi PTM. Kalo besok PTM di SMP 1 Jekulo sukses, akan kita informasikan ke sekolah lain, ” lanjut Harjuna.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMP 1 Jekulo, Sujarwo mengungkapkan bahwa simulasi tatap muka di sekolahnya, akan berlangsung selama dua jam. Di mana siswa yang diperbolehkan mengikuti PTM hanya yang beralamat di Desa Hadipolo. Sebagai wilayah yang memiliki status zona hijau.
“KBM nanti akan berlangsung selama dua jam. Entah nanti dari pukul 07.30 atau 08.00 WIB hingga pukul 09.30 atau 10.00 WIB. Tidak ada istirahat, dua jam dua mapel. Jadi dua kali tiga puluh menit, ” jelas Sujarwo di depan ruang kelas.
Sebelumnya, Sujarwo menyebut bahwa ada 191 target siswa yang akan mengikuti PTM. Tapi, 5 orang tua siswa diantaranya menolak, hingga tersisa 186 siswa.
Namun, lanjut Sujarwo, peraturan dari pusat yang membatasi jumlah siswa yang boleh ikut PTM, yakni maksimal 110 orang, Sujarwo hanya mengizinkan mereka yang letak rumahnya paling dekat dekat dengan sekolah.
“Jadi yang kami ambil adalah mereka yang jarak rumahnya paling dekat dan orang tuanya bisa menjemput, ada 108 siswa,” ungkapnya.
Ada 9 kelas yang diproyeksikan SMP 1 Jekulo untuk dijadikan tempat KBM. Di mana per kelas hanya boleh diisi 12 siswa. Mulai dari kelas 7 hingga kelas 9 masing-masing menempati tiga kelas.
“Total keseluruhan siswa 849 orang. Jadi nanti yang tidak ikut PTM, mengikuti KBM secara online atau daring. Nanti KBM nya bersamaan, ” imbuhnya.
Didampingi Kepala Disdikpora, Sujarwo menjelaskan bagaimana kegiatan PTM di SMP 1 Jekulo nanti akan dilakukan. Dimulai dengan siswa yang rumahnya jauh diantar orang tuanya, lalu ketika sampai sekolah harus mencuci tangan terlebih dahulu. Tak lupa masker selalu menuntupi area mulut dan hidung para siswa yang datang.
Sekolah pun menyiapkan hand sanitizer di setiap meja guru. Pun setiap siswa nantinya akan dibekali hand sanitizer satu-satu.
Selepas itu, para siswa boleh mengikuti Kegitan Belajar Mengajar (KBM) selama dua jam. Setelah dua jam, anak pulang akan dipantau oleh petugas, menghindari para siswa bergerombol.
“Nanti setelah semua siswa pulang, semua ruangan akan kami semprot. Sebelum mereka datang ke sekolah pula, semua ruangan sudah disemprot. Maksimal tiga puluh menit sebelum siswa datang, ” jelas Sujarwo.(yk/e2)