Wonosobo, satumenitnews.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo memperketat pengawasan terhadap lapak penjualan hewan kurban di kawasan kota. Dalam pemeriksaan yang dilakukan pada Rabu (4/6/2025), ditemukan 20 ekor ternak menderita penyakit ringan.
Pengawasan dilakukan oleh tim Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispaperkan. Pemeriksaan difokuskan pada kesehatan ternak dan edukasi kepada para pedagang mengenai tata cara pemeliharaan hewan kurban yang sesuai standar kesehatan.
“Pengawasan berupa pemeriksaan kesehatan ternak dan edukasi pedagang, terutama yang berjualan di lapak-lapak musiman,” kata Heri Prasetya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Wonosobo, dalam keterangan tertulis via WhatsApp pada Kamis (6/6/2025).
7 Lapak Disasar, 108 Ekor Ternak Diperiksa
Tujuh lokasi pengawasan tersebar di kawasan kota, meliputi:
- Depan Kantor BPS
- Seberang Perumahan Asri Permai
- Seberang Gedung Golkar
- Depan MTs Negeri 1 Wonosobo
- Perempatan Jaraksari
- Depan SMA Muhammadiyah
- Seberang Kantor Dinas Pariwisata
Dari ketujuh lapak tersebut, tim memeriksa total 108 ekor hewan kurban, terdiri dari 90 ekor domba dan 18 ekor kambing. Pemeriksaan dilakukan secara visual dan palpasi fisik, menyasar gejala penyakit kulit dan infeksi menular.
Hasilnya, ditemukan 20 ekor dalam kondisi sakit ringan. Jenis penyakit yang terdeteksi antara lain orf, pink eye, dan scabies (gudig).
“Semua kasus tergolong ringan dan masih bisa ditangani. Kami minta pedagang tidak menjual hewan tersebut hingga sembuh,” jelas Heri.
Penanganan dan Edukasi Lapangan
Hewan yang terindikasi sakit langsung diidentifikasi dan disarankan untuk diisolasi dari kandang utama. Tim Dispaperkan juga memberikan arahan teknis kepada pedagang mengenai pencegahan penularan penyakit.
Edukasi yang diberikan meliputi:
- Pentingnya menjaga kebersihan kandang
- Deteksi awal gejala penyakit
- Cara menangani ternak yang mengalami infeksi kulit
- Standar kelayakan kesehatan hewan kurban
“Kami harap pedagang bisa menerapkan edukasi yang kami berikan agar hewan yang dijual benar-benar sehat dan layak dikurbankan,” ujar Heri.
Menurutnya, cuaca yang lembap dan kondisi kandang yang padat sangat berpotensi memicu timbulnya penyakit kulit. Karena itu, pihaknya mengimbau agar pedagang rutin membersihkan kandang dan memastikan sirkulasi udara tetap baik.