Wonosobo, satumenitnews.com – Polemik kepemimpinan Kepala Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, menyisakan banyak tanda tanya. Selain menuntut transparansi anggaran dan gadaikan aset desa warga juga menuding DSW selaku kades telah melakukan pemalsuan laporan terkait bantuan sapi.
Dalam aksi protes di balai desa, Rabu (20/8/2025), sejumlah warga menyebut ada kejanggalan pada bantuan ternak. Tatang, salah seorang warga, dalam wawancara terpisah mengatakan pihak desa diduga pernah meminjam sapi milik warga hanya untuk difoto, lalu dijadikan bahan laporan seolah-olah bantuan ternak benar-benar ada.
“Kami curiga ada manipulasi. Waktu itu ada sapi warga yang dipinjam, difoto untuk laporan bantuan, padahal kenyataannya tidak ada bantuan yang masuk. Bahkan karena ketakutan, warga tersebut memutuskan menjual sapinya,” ujar Tatang.
Dispaperkan: Tak Ada Bantuan 2023–2025
Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo memberikan klarifikasi resmi terkait isu bantuan sapi ini. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Heri Prasetya, menegaskan bahwa sejak tahun 2023 hingga 2025 tidak ada program penyaluran bantuan sapi untuk Desa Wonokerto yang bersumber dari APBD maupun provinsi.
“Berdasarkan data Dispaperkan, pada tahun 2023 hingga 2025 tidak ada alokasi bantuan sapi untuk Wonokerto. Jadi kalau ada laporan atau klaim, mungkin bersumber dari dana lain,” kata Heri, Kamis (21/8/2025).
Meski begitu, Heri mengaku masih akan mengecek ulang kemungkinan adanya hibah atau bantuan dari sumber lain, seperti dana aspirasi atau program non-APBD. Ia menambahkan, biasanya setiap penyaluran ternak tetap berkoordinasi dengan pihaknya untuk pendampingan teknis.
Aksi warga Wonokerto dipastikan akan terus berlanjut bila tidak ada kejelasan dari pihak pemerintah desa maupun penanganan dari otoritas terkait.