Wonosobo, satumenitnews.com – Pada 5 September 2024, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperkuat sinergi antar instansi dalam upaya menanggulangi kemiskinan ekstrem di Wonosobo.
Dalam rapat tersebut, Harjanto, Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Wonosobo, mewakili Bappeda.
Harjanto menyampaikan pentingnya integrasi data melalui sistem aplikasi SIMAKE sebagai langkah penting untuk memastikan program sosial berjalan dengan efektif dan tepat sasaran.
“Sistem SIMAKE memungkinkan berbagai data, seperti DTKS dan P3KE, terintegrasi, sehingga mempermudah pengambilan keputusan dan pelaksanaan program,” ungkapnya.
Program inovatif seperti Mayo Sekolah dan Sobo Hebat Sedulur Selawase yang telah berjalan sejak tahun 2022, dilaporkan sukses dalam menurunkan angka stunting dan membantu anak-anak disabilitas melalui kolaborasi dengan CSR.
“Program ini tidak hanya berdampak positif dalam pendidikan tetapi juga dalam penurunan stunting di Wonosobo,” tambah Harjanto.
Namun, Harjanto juga menyoroti tantangan dalam proses verifikasi dan validasi (verval) data P3KE tahun 2023 dan 2024 yang masih dalam tahap verval di tingkat desa dan kelurahan.
Muhamad Albar, Wakil Bupati Wonosobo, menekankan pentingnya percepatan verval data untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem.
“Koordinasi antar sektor perlu diperkuat agar program-program ini dapat berjalan lebih optimal,” kata Albar.