Wonosobo, Satumenitnews.com – Polres Wonosobo berhasil menggagalkan aksi perang sarung yang terjadi di wilayah Kecamatan Selomerto. Dalam operasi yang digelar oleh aparat kepolisian, sebanyak 31 anak diamankan bersama barang bukti berupa 18 sarung yang telah dimodifikasi. Modifikasi sarung dilakukan dengan cara mengikat kedua ujungnya agar lebih keras dan efektif saat digunakan untuk saling memukul.
Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, S.H., M.H., dalam keterangannya menyampaikan bahwa semua anak yang terlibat dalam aksi tersebut telah dimintai keterangan, dengan pendampingan dari orang tua serta disaksikan oleh perangkat desa setempat. “Kami menghimbau kepada masyarakat, terutama para remaja, untuk menjaga ketertiban selama bulan Ramadan. Ini adalah peringatan terakhir. Jika masih ada yang kedapatan melakukan perang sarung, kami akan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas AKP Arif Kristiawan.
Perang Sarung, Gangguan Ketertiban di Bulan Ramadan
Perang sarung, yang sering kali terjadi di bulan Ramadan, dinilai dapat mengganggu ketertiban umum dan berpotensi menimbulkan luka-luka di kalangan peserta maupun orang sekitar. Kejadian semacam ini tentu saja merusak suasana kondusif yang seharusnya tercipta selama bulan suci.
AKP Arif Kristiawan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka. “Kami juga mengajak orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi kegiatan anak-anak, agar mereka tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya.
Tindakan Tegas untuk Menjaga Keamanan
Polres Wonosobo menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan yang dapat merusak ketertiban. Dengan adanya tindakan cepat dan tegas ini, pihak kepolisian berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi, dan masyarakat bisa menjalani bulan Ramadan dengan aman dan penuh ketenangan.
Aparat kepolisian juga mengingatkan bahwa keamanan dan ketertiban merupakan tanggung jawab bersama, dan setiap individu, terutama remaja, diminta untuk memahami dan menjaga norma yang berlaku di masyarakat.
