Wonosobo, satumenitnews.com – Personel Polres Wonosobo, yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Arif Kristiawan, berhasil mengamankan pelaku percobaan pembakaran rumah yang terjadi pada Jumat, 7 Februari 2025, sekitar pukul 15.30 WIB, di Kampung Semagung, RT 03/RW 03, Kelurahan Pagerkukuh, Kecamatan Wonosobo.
Pelaku, yang diketahui berinisial AF (20), melakukan aksi percobaan pembakaran dengan menyiramkan 700 ml Pertamax di sekitar ruang keluarga rumah milik Agung Pracoyo. Pelaku menuntut Rp 400 juta dari korban dengan ancaman akan membakar rumah tersebut jika permintaannya tidak dipenuhi.
Ancaman Pembakaran Rumah yang Gagal Terwujud
Peristiwa ini bermula pada Kamis, 6 Februari 2025, saat pelaku mengurung diri di dalam ruang keluarga rumah korban dan menuntut uang dalam jumlah besar. AKP Arif Kristiawan menjelaskan bahwa pihak kepolisian melakukan upaya negosiasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, negosiasi antara korban dan pelaku tidak membuahkan kesepakatan, dan situasi semakin tegang.
“Meskipun dilakukan negosiasi, tidak tercapai kesepakatan. Kami kemudian bersama warga sekitar melakukan evakuasi terhadap pelaku,” ungkap AKP Arif Kristiawan.
Saat evakuasi, pelaku mencoba menyalakan api dengan menggunakan korek gas dan kayu. Beruntung, dengan koordinasi yang cepat antara pihak kepolisian, pelaku berhasil diamankan sekitar pukul 17.00 WIB.
Motif Depresi dan Permintaan Uang Sebelumnya
Berdasarkan pengakuan korban, pelaku diduga mengalami depresi. Kejadian sebelumnya pada 30 Januari 2025, pelaku juga diketahui memaksa korban untuk memberikan uang sebesar Rp 50 juta. Korban pun memenuhi permintaan tersebut, namun tidak mengetahui bagaimana pelaku menggunakan uang yang diberikan.
“Kami sedang menyelidiki lebih lanjut kondisi kejiwaan pelaku dan motif dibalik tindakan nekatnya ini,” kata AKP Arif Kristiawan, menambahkan bahwa penyelidikan ini akan menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap pelaku.
Setelah berhasil diamankan, pelaku segera dibawa ke RSUD Setjonegoro Wonosobo untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya. Polisi terus mendalami motif dan latar belakang kejadian ini, serta kemungkinan adanya faktor kejiwaan yang mempengaruhi tindakan pelaku.