Home » Panduan Merawat Tanaman Padi di Tiga Fase Utama

Panduan Merawat Tanaman Padi di Tiga Fase Utama

3 Fase Merawat Tanaman Padi

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Tanaman padi membutuhkan perawatan intensif agar menghasilkan hasil panen yang maksimal. Berdasarkan panduan dari Kementerian Pertanian, ada tiga fase penting dalam merawat tanaman padi, yaitu fase vegetatif, fase generatif, dan fase harian. Setiap fase memerlukan perlakuan khusus yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen.

Fase Vegetatif: Masa Awal Pertumbuhan Tanaman Padi

Fase vegetatif dimulai dari masa tanam hingga 50 hari setelah tanam. Pada tahap ini, bibit padi tumbuh hingga mencapai masa reproduksi. Fokus utama dalam fase ini adalah memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan terlindungi dari hama.

Cara perawatan pada fase vegetatif:

  1. Penyemprotan pertama (5 hari setelah tanam) menggunakan kalsium, zinc, dan chitosan.
  2. Pemupukan (7-10 hari setelah tanam) dengan pupuk nitrogen atau urea.
  3. Penyemprotan kedua (13-16 hari setelah tanam) menggunakan amonium phospat, silika, dan pupuk mikro.
  4. Pemupukan kedua (15-20 hari setelah tanam) dengan pupuk nitrogen dan NPK.
  5. Pengendalian hama (21-22 hari setelah tanam) melalui nyorok atau matun.
Baca juga :  7 Perubahan Besar Saat Mahkamah Konstitusi Kabulkan Sebagian Gugatan UU Cipta Kerja

Tahapan ini bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan daun dan akar padi sebelum memasuki masa generatif.

Fase Generatif: Masa Reproduksi Tanaman Padi

Fase generatif adalah masa penting di mana tanaman padi mulai memasuki tahap pembentukan bunga dan biji. Biasanya fase ini berlangsung dari 50 hingga 90 hari setelah tanam.

Cara perawatan pada fase generatif:

  1. Penyemprotan pertama (50-55 hari setelah tanam) menggunakan kalium phospat.
  2. Penyemprotan kedua (60-65 hari setelah tanam) dengan kalsium magnesium, boron, silika, dan ZPT.
  3. Penyemprotan ketiga (70-75 hari setelah tanam) menggunakan kalium phospat, silika, dan ZPT GA3.
  4. Penyemprotan keempat (80 hari setelah tanam) menggunakan kalium nitrat dan pupuk mikro.
  5. Pengendalian hama dengan penyemprotan tambahan untuk mencegah serangan pada bunga dan biji.
Baca juga :  Kumpulan Soal Ujian Kelas 6 SD 2021/2022 No 7

Pada fase ini, fokus utama adalah memastikan tanaman padi mendapatkan nutrisi untuk pembentukan buah dan melindungi tanaman dari hama yang menyerang bunga.

Fase Harian: Perawatan Rutin untuk Produktivitas Maksimal

Fase harian merupakan kegiatan rutin yang bertujuan menjaga tanaman padi tetap sehat dan subur hingga masa panen tiba.

Cara perawatan pada fase harian:

  1. Penyiangan gulma setiap dua minggu sekali untuk mengurangi persaingan nutrisi.
  2. Pengairan sesuai kebutuhan untuk mencegah kekeringan.
  3. Pengendalian hama seperti tikus, wereng, dan belalang menggunakan pestisida organik.
  4. Memasang orang-orangan sawah untuk mengusir burung yang sering merusak padi.

Fase ini juga bertujuan menjaga stabilitas pertumbuhan tanaman hingga memasuki masa panen.

Baca juga :  Bahaya Narkoba Bagi Remaja Menurut Kita Institute: Ancaman Nyata yang Harus Diwaspadai

Tingkatkan Mutu Beras Lokal dengan Perawatan yang Tepat

Kementerian Pertanian menekankan pentingnya pemahaman mengenai tiga fase ini. Dengan perawatan yang sesuai, petani diharapkan dapat meningkatkan mutu beras lokal sehingga mampu bersaing di pasar internasional.

Bagi Sobat Tani yang ingin belajar lebih lanjut, manfaatkan sumber terpercaya seperti penyuluh pertanian, buku panduan, dan internet untuk mendapatkan informasi terbaru.

You may also like

Leave a Comment