Home » MPLS SMP Al-Madina Wonosobo Soroti Pencegahan Bullying dan Kekerasan Seksual pada Siswa Baru

MPLS SMP Al-Madina Wonosobo Soroti Pencegahan Bullying dan Kekerasan Seksual pada Siswa Baru

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com– Sebanyak lebih dari 150 siswa baru kelas 7 mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Al-Madina Wonosobo pada Jumat, 11 Juli 2025. Salah satu sesi utama MPLS diisi oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kabupaten Wonosobo dengan materi pencegahan bullying, bahaya gawai, dan perlindungan anak dari kekerasan seksual.

Komnas PA Wonosobo hadir dengan formasi lengkap: Ketua Komnas PA Wonosobo, Edekus Andoko, Setiawan Panca Raharja (Sekretaris), Uray Lukman Nul Hakim (Bendahara), dan Malindra Anji (Wakil Ketua Bidang Investigasi Kasus dan Analisa Data). Mereka menyampaikan materi dengan pendekatan edukatif dan interaktif, mengajak siswa berdiskusi terbuka tentang pengalaman mereka di era digital.

Gawai, Akar Banyak Kasus Kekerasan Anak

Ketua Komnas PA Wonosobo, Edekus Andoko, menitikberatkan bahwa penggunaan gawai secara bebas dan tanpa pengawasan sangat memengaruhi perilaku anak-anak saat ini. Di era kebebasan informasi, menurutnya, gawai sering kali menjadi pintu masuk berbagai konten negatif dan pergaulan yang tidak sehat.

Baca juga :  Mahkamah Konstitusi Kabulkan Sebagian Gugatan UU Cipta Kerja: 7 Perubahan Besar

“Banyak kasus kejahatan anak, termasuk pelecehan seksual, justru bermula dari penggunaan HP yang tidak semestinya. Ini harus jadi perhatian bersama,” tegas Edekus di depan para siswa.

Ia juga menegaskan pentingnya mengedukasi anak sejak dini untuk berani berkata “tidak” terhadap perlakuan yang membuat tidak nyaman, serta mengenali bagian tubuh yang wajib dijaga sebagai bentuk perlindungan terhadap diri sendiri.

Berani berkata “tidak” juga di tegaskan kembali oleh Setiawan. Dok Komnas PA Wonosobo

99 Persen Siswa Miliki HP, Terungkap dalam Tanya Jawab

Dalam sesi tanya jawab, Malindra Anji memancing siswa dengan pertanyaan ringan namun tajam soal penggunaan gawai. Dengan gaya humoris, ia bertanya siapa saja yang selama liburan memakai HP lebih dari lima jam sehari, dan apa saja aplikasi yang dibuka.

Baca juga :  Ratusan Personel Polres Wonosobo Amankan Jalur Wisata Dieng Selama Long Weekend

Hasil spontan dari sesi tersebut menunjukkan bahwa hampir 99 persen siswa kelas 7 sudah memiliki HP. Mereka mengaku mengakses media sosial, game, hingga video pendek setiap harinya. Temuan ini makin menguatkan urgensi pembatasan penggunaan gawai dalam lingkungan sekolah.

“Siapa yang buka selain TikTok? Ada yang buka selain Instagram dan game?” tanya Malindra, yang disambut gelak tawa dan antusiasme para siswa.

Kepala Sekolah: Ini Komitmen untuk Melindungi Anak

Kepala SMP Al-Madina, Faizal Arifin, S.E., M.Pd., menyampaikan bahwa MPLS tahun ini dirancang tidak hanya untuk mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menekankan pembentukan karakter dan perlindungan anak.

“Materi anti-bullying dan pencegahan pelecehan seksual ini penting karena siswa kita berada pada usia yang rentan. Ini bagian dari komitmen kami dalam menjaga keamanan dan kenyamanan anak di lingkungan sekolah dan pondok,” ujar Faizal.

Baca juga :  Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli 2025, Anak Miskin Jadi Sasaran Utama

Ia juga menjelaskan bahwa sekolah telah menetapkan larangan keras terhadap penggunaan gawai selama kegiatan belajar. Larangan tersebut berlaku selama siswa tinggal di Pondok Pesantren Al-Madina, tempat seluruh siswa kelas 7 diwajibkan menetap untuk memperkuat pembinaan karakter.

Lingkungan Pondok dan Sekolah sebagai Ruang Aman

Dengan pendekatan terintegrasi antara sekolah dan pondok, SMP Al-Madina berharap mampu menciptakan ruang aman yang bebas dari kekerasan dan gangguan digital. Para guru dan pengasuh juga didorong untuk membangun komunikasi yang terbuka dan empatik dengan para siswa.

MPLS bukan hanya tentang mengenal kelas dan guru, tetapi juga membentuk kesadaran anak tentang hak, batasan, serta cara melindungi diri di tengah era informasi yang terbuka luas.

You may also like

Leave a Comment