Home » Disdagkop Wonosobo Dorong Koperasi Lebih Legal, Sehat, dan Peduli Anggota

Disdagkop Wonosobo Dorong Koperasi Lebih Legal, Sehat, dan Peduli Anggota

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan komitmennya dalam memperkuat kelembagaan dan tata kelola koperasi. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Disdagkop-UMKM Kabupaten Wonosobo, Kristiana Dewi, SE, usai mengikuti rangkaian Hari Koperasi ke-78 yang digelar Minggu (13/7/2025).

Dewi menjelaskan bahwa koperasi harus menjadi wadah kolektif yang tidak hanya kuat secara administratif, tetapi juga berperan nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kami berharap ini bisa menyemangati semuanya, agar tata kelola koperasi lebih optimal dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya..

Koperasi Merah Putih Sudah Resmi Berbadan Hukum

Disdagkop Wonosobo telah menyelesaikan fasilitasi legalitas untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang secara resmi berbadan hukum sejak 25 Juni 2025. Proses ini mencakup pengurusan OSS, NIB, NPWP, hingga pembukaan rekening bank koperasi.

Baca juga :  Wonosobo Dukung Program Nasional, Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Merah Putih

“Proses ini sudah selesai sampai hari Jumat kemarin. Saat ini kami siapkan pendampingan ke tahap usaha,” kata Dewi.

Tantangan di Bidang Simpan Pinjam

Beberapa koperasi tercatat mencantumkan bidang simpan pinjam, namun Dewi menjelaskan bahwa proses izinnya jauh lebih kompleks. Terdapat uji kelayakan dan kepatutan terhadap pengurus, pengelola, dan pengawas koperasi.

“Mereka harus punya integritas, kondisi keuangan yang sehat, dan tidak sedang pailit atau kredit macet,” tegasnya.

Karena itu, pendampingan koperasi simpan pinjam dilakukan secara bertahap. Pemerintah daerah mendahulukan koperasi yang memiliki unit usaha selain simpan pinjam karena persyaratannya lebih sederhana.

Tidak Ada Persaingan, Semua Harus Kolaborasi

Dewi mengakui ada kekhawatiran dari beberapa pihak terkait tumpang tindih koperasi baru dengan koperasi atau lembaga sejenis yang sudah eksis, seperti Kundes. Namun ia memastikan bahwa semangat yang dibangun adalah kolaborasi, bukan kompetisi.

Baca juga :  Ngopi Darat Bertema Padigital Hadirkan Suryo Kurniadi, Tri Makno Soroti Implementasi di Tingkat Akar Rumput

“Ibarat kue, semua harus bisa berbagi. Harus ada kolaborasi, kerja sama. Kalau pun bersaing, ya secara sehat dan adil,” ungkapnya.

Pihaknya juga sedang menjalin komunikasi dengan kementerian dan perangkat daerah agar tidak terjadi gesekan antar koperasi.

Koperasi Harus Hadir untuk Anggotanya

Tahun ini, peringatan Hari Koperasi diisi dengan sejumlah kegiatan sosial, termasuk penyerahan bantuan oleh koperasi kepada warga. Menurut Dewi, kegiatan ini menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar lembaga usaha, tetapi juga harus peduli kepada anggotanya.

“Koperasi bukan hanya soal SHU. Tapi juga hadir ketika anggota butuh, baik untuk sekolah anak, usaha, atau kebutuhan hidup lainnya,” kata Dewi.

Program pasar murah dan santunan menjadi bentuk konkret dari kehadiran koperasi di tengah masyarakat.

Baca juga :  Polsek Selomerto Dukung Panen Raya Padi di Simbarejo: Bukti Ketahanan Pangan Wonosobo

Harapan untuk Masa Depan Koperasi

Menutup pernyataannya, Dewi menyampaikan harapan agar koperasi di Wonosobo benar-benar bisa membumi dan memiliki daya saing.

“Kami ingin koperasi di Wonosobo semuanya sehat, tingkat kesehatannya baik, tumbuh dan berkembang, memasyarakat, dan berperan optimal dalam perekonomian daerah,” tutupnya.

You may also like

Leave a Comment