Wonosobo, Satumenitnews.com – Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memadati Gedung Adipura, Wonosobo, pada Kamis (8/5/2025). Sebanyak 650 pendidik dari 15 kecamatan di Kabupaten Wonosobo dengan penuh antusias mengikuti Festival Mendongeng Pendidik PAUD 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) ini menjadi wadah kreativitas sekaligus upaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam membimbing anak usia dini.
Tema Kearifan Lokal untuk Generasi Berdaya
Mengusung tema “Budaya Mendongeng sebagai Pintu Pembuka Generasi Bangsa Santun Berdaya”, festival ini dibuka secara resmi oleh Bunda PAUD Kabupaten Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat. Dalam sambutannya, Dyah menekankan bahwa usia dini merupakan masa emas yang sangat menentukan arah perkembangan anak.
“Pendidik PAUD harus menjadi komunikator ulung dan seniman kreatif untuk membentuk fondasi sumber daya manusia unggul,” ujar Dyah di hadapan para peserta.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya memahami psikologi perkembangan anak agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan usia. Festival ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga kompetisi mendongeng antar-kecamatan yang mengangkat cerita-cerita bertema kearifan lokal Wonosobo.
Mendongeng sebagai Jembatan Budaya dan Karakter
Para peserta festival menghidupkan cerita-cerita yang mencerminkan nilai budaya daerah. Pendekatan ini menegaskan peran mendongeng sebagai alat pelestarian budaya sekaligus sarana pendidikan karakter bagi anak-anak.
“Mendongeng bukan hanya hiburan, tetapi investasi untuk literasi dan pembentukan karakter anak,” kata Dyah.
Menurutnya, festival ini mendorong pendidik untuk menguasai teknik mendongeng yang efektif sambil menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal. Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk meningkatkan kualitas layanan PAUD melalui kolaborasi antara Bunda PAUD di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa, serta komunitas pendidikan lainnya.
Sinergi untuk Masa Depan Anak
Dyah mengajak para pendidik memanfaatkan festival sebagai kesempatan untuk belajar dan memperkuat kerja sama. “Kita semua punya tanggung jawab mencetak generasi yang memimpin Wonosobo dan bangsa dengan hati tulus dan pikiran terbuka,” tegasnya.
Kepala Disdikpora Wonosobo, Musofa, menambahkan bahwa mendongeng adalah metode tradisional yang sangat efektif. “Mendongeng memperkaya kosakata, meningkatkan literasi, dan menanamkan nilai moral sejak dini,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa cerita yang menarik mampu membawa anak ke dunia imajinasi, sekaligus mengenalkan mereka pada struktur narasi, emosi, dan tokoh inspiratif.
“Ini adalah fondasi untuk generasi yang cerdas, kreatif, dan bermoral,” tambah Musofa.
Belajar dari Pendongeng Nasional
Festival ini semakin meriah dengan kehadiran Kak Tedi Kartino, pendongeng nasional dari Kampung Dongeng Indonesia. Ia berbagi teknik mendongeng yang mampu memikat perhatian anak-anak, memberikan inspirasi langsung kepada para pendidik. Sesi ini memperkuat posisi guru PAUD sebagai pendidik yang juga berperan sebagai seniman cerita.