Home » Dieng Resmi Jadi Geopark Nasional, Perjuangan 9 Tahun Berbuah Manis

Dieng Resmi Jadi Geopark Nasional, Perjuangan 9 Tahun Berbuah Manis

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Kabar gembira datang dari Dataran Tinggi Dieng! Kawasan ini resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 172.K/GL.01/MEM.G/2025 pada 7 Mei 2025. Penetapan ini mencakup 40 situs warisan di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, terdiri dari 23 situs geologi, 8 situs keanekaragaman hayati, dan 9 situs kebudayaan.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut antusias keputusan ini. Ia menyebut penetapan Geopark Nasional sebagai buah dari perjuangan sembilan tahun yang melibatkan kolaborasi erat antara Pemkab Wonosobo, Pemkab Banjarnegara, dan pemerintah pusat.

“Ini perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil. Alhamdulillah, Dieng resmi menjadi Geopark Nasional,” ujar Afif, Senin (19/5/2025).

Baca juga :  Sinergi Positif DPRD dan Kepala Daerah Wonosobo dalam Mendukung Agenda Kerakyatan

Ia menegaskan bahwa status baru ini bukan hanya prestasi, tetapi juga amanah besar untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Dieng.

Afif menekankan perlunya sinergi lintas pihak, mulai dari kebijakan, alokasi anggaran, hingga strategi pembangunan berkelanjutan. “Dukungan pemerintah pusat akan sangat krusial untuk mewujudkan visi besar ini,” tambahnya.

Keajaiban Geologi Dieng, Lebih dari Sekadar Wisata

Dieng, kawasan vulkanik aktif, menyimpan pesona geologi yang memukau. Dari kawah aktif, danau vulkanik, hingga struktur batuan purba, setiap geosite memiliki keunikan dan nilai ilmiah tinggi. Menurut Afif, Dieng bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga laboratorium alam untuk edukasi dan penelitian.

“Keindahan geologi Dieng dipadukan dengan potensi ilmu pengetahuan yang luar biasa. Ini yang membuat Dieng istimewa,” ungkapnya.

Baca juga :  Penyaluran Bansos Jum'at Berkah Kapolres Wonosobo dalam Rangka Ops Patuh Candi 2024

Selain geologi, Dieng juga kaya akan biodiversitas khas dataran tinggi. Flora dan fauna lokal menjadi bagian dari ekosistem yang harus dilindungi. Konservasi alam dan budidaya berkelanjutan oleh masyarakat setempat menjadi kunci menjaga harmoni lingkungan.

“ Kita tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati, tetapi juga cara hidup masyarakat yang menyatu dengan alam,” kata Afif.

Budaya lokal Dieng pun tak kalah menawan. Tradisi seperti Ruwatan Rambut Gimbal, misalnya, bukan sekadar atraksi, melainkan warisan spiritual yang dijunjung tinggi dan diwariskan turun-temurun.

Peluang Ekonomi Dari Wisata Edukatif hingga UMKM

Status Geopark Nasional membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi lokal. Afif menyebut sejumlah sektor unggulan, seperti Kebun Teh Tambi, PLTP Geo Dipa Energi, serta UMKM dan pertanian khas pegunungan, dapat menjadi motor penggerak.

Baca juga :  Awali Tahun 2024, Bupati Wonosobo Melantik 150 Pejabat Baru

“Geopark Nasional Dieng bukan hanya pengakuan atas kekayaan alam dan budaya, tetapi juga momentum untuk menguatkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Dengan penetapan ini, Dieng siap melangkah sebagai destinasi wisata edukatif dan konservatif yang mendunia, sekaligus menjaga keaslian identitasnya.

You may also like

Leave a Comment