Wonosobo, satumenitnews.com – Ketua Bawaslu Wonosobo, Sarwanto Prihadi akui potensi kecurangan di Pilkada 2024 masih tinggi, hal tersebut didasari dari potensi 3 pilar Pilkada, Sabtu (8/06/2024).
“Potensi kecurangan itu pasti terjadi, kemungkinan-kemungkinan itu tetap masih ada. Sebenarnya itu tergantung pada 3 pilarnya yak ke 1 pada penyelenggara pemilu, kedua pada peserta pemilunya dalam hal ini besuk pasangan calon dan yang terakhir adalah masyarakat itu sendiri,” beber Sarwanto saat di temui di rumahnya.
Namun demikian dikatakan Sarwanto bahwa pada prinsipnya Bawaslu mengajak partai-partai politik yang mengusung calon bupati dan wakil bupati untuk bermain fair.
“Berkaca dari Pemilu kemarin, ada pelanggaran pelanggaran dan ada perilaku money politik juga masih ada. Hanya persoalannya seperti money politik misalnya ternyata juga banyak masyarakat yang masih berharap. Ini akhirnya dikembalikan pada diri masing masih dan menjadi tanggungjawab kita bersama. Bila ingin mengembangkan sistem demokrasi yang lebih bagus dan berintegritas sehingga memiliki sosok pemimpin yang mampu memahami kebutuhan masyarakat ya ini menjadi PR bersama,” ujarnya.
Disinggung mengenai adanya kelompok-kelompok masyarakat yang mulai mendukung tokoh-tokoh yang ada pihaknya mengaku hanya melakukan pengawasan.
Dia mengatakan bahwa itu merupakan sarana untuk masyarakat belajar tentang demokrasi.
Namun begitu ia berharap Pemkab Wonosobo bisa melakukan sosialisasi dan menegakkan aturan yang ada, terutama pada pemasangan baliho-baliho yang banyak terpasang diberbagai tempat.
“Ini kan belum mulai pada tahapan Pilkada, pendaftaran Bacalon ke KPU saja belum. Alangkah baiknya pemkab bisa mensosialisasikan mana-mana tempat yang boleh dipasang baliho dan tidak. Jangan sampai itu membahayakan warga sekitar yang melintas atau menjadikan Wonosobo yang telah menjadi kota wisata ini tidak sedap dipandang mata karena banyak tempat reklame atau baliho yang terpasang tidak sebagaimana mestinya,” ungkapnya panjang.