[WONOSOBO, SATUMENITNEWS.COM] – Baru berdiri satu tahun, Perhimpunan Advokasi Indonesia (Peradi) Wonosobo diminta pro rakyat melalui pemberian bantuan masyarakat pencari keadilan.
Ketua DPC Peradi Wonosobo H. Fuad Hasyim dalam sambutannya pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) Peradi ke-18 pada Sabtu (24/12) meminta agar Peradi Wonosobo tetap konsisten menjaga kompetensi dan intergitas khususnya bagi seluruh elemen masyarakat pencari keadilan.
Langkah tersebut dinilai sebagai upaya yang strategis untuk menegakkan akses keadilan hukum khususnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten Wonosobo.
Fuad berujar kendati Peradi Wonosobo barus satu tahun berdiri namun harapannya dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaaat bagi masyarakat Wonosobo.
Guna mengakomodasi hal tersebut menurut Fuad Peradi Wonosobo akan menjaring advokat anyar melalui proses rekrutmen calon advokat berkualitas dan berintegritas.
Bentuk keseriusan Peradi Wonosobo dalam menjaring calon advokat berkualitas di Wonosobo yakni melakukan kerjasama dengan perguruan Tinggi UNSIQ Wonosobo.
“Walau Peradi Wonosobo baru satu tahun berdiri, saya menghimbau tetap fokus memberikan pelayanan prima terbaik kepada klien karena itu bagian dari tanggung jawab moral pelayanan bantuan hukum,” ujar Fuad.
Imbuhnya menurut Fuad pemberian layanan konsultasi hukum merupakan sebuah komitmen yang wajib ditanamkan mengingat dalam bertugas tidak boleh adanya tendensi tebang pilih tanpa memandang faktor ekonomi, agama, dan ras.
Peradi sendiri merupakah sebuah organisasi advokat pemersatu di Indonesia seperti yang tertuang dalam UU No 18 Tahun 2003 yakni memiliki fungsi dalam hal pendidikan calon advokat, uji profesi, seleksi pengangkatan, dan pengawasan advokat dalam tata hukum di Indonesia.
“Saat ini banyak persoalan hukum yang dialami masyarakat Wonosobo, seperti pernikahan dini, pergaulan bebas, hukum perkawinan, pewarisan dan perbankan, adapun pendekatan yang diberikan Persadi Wonosobo antara lain memberikan layanan yang inovatif berbasis pada tanggungjawab moral untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih melek hukum serta membela hak-hak hukumnya dalam sistem peradilan,” terang Fuad.
Koordinator Lapangan Kegiatan Yohanes Aldi Sundoro kepada awak media berujar jika layanan konsultasi hukum gratis nantinya akan ditujukan kepada seluruh masyarakat Wonosobo.
“Saya berharap masyarakat Wonosobo lebih dekat dengan Peradi Wonosobo misalnya ada yang memiliki keinginan melek hukum atau mempunyai masalah hukum dapat langsung konsultasi, saya melihat masalah hukum paling banyak di Wonosobo adalah perceraian yang masih tertinggi se-Karesidenan Kedu,” terang Aldi. ***